Daily IDC
IDC Gelar Tarhib Ramadhan Bersama Muallaf Bombanon
BOMBANON (Infaq Dakwah Center) - Warga Muallaf Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, menggelar Kajian Isra Mi’raj dan Tarhib Ramadhan.
Kegiatan pengajian ini didukung oleh Infaq Dakwah Center (IDC), sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Hadits Mutu, M.Pd.I selaku perwakilan IDC Bolaang Mongondow Raya dalam sambutannya.
Acara ini dihadari berbagai pihak, diantaranya Bapak Hart Tikonuwu, selaku Sangadi Desa Bombanon, Ustadz Yogi Damopolii, sebagai Imam Masjid Al Hidayah Bombanon, para tokoh masyarakat dan lain-lain.
Tak hanya dihadiri warga Muallaf Desa Bombanon, warga mayoritas yang beragama Kristen pun turut hadir dalam acara tersebut.
“Kami manyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Desa Bombanon yang telah meluangkan waktu dalam acara ini, yaitu Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,” kata Ustadz Hadits Mutu, Rabu (18/4/2018).
Ustadz Hadits Mutu juga menyampaikan, agar masyarakat Desa Bombanon saling menjaga kerukunan antar umat beragama. Apalagi dalam Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah mempelopori sebuah konstitusi berupa Piagam Madinah, yang mengatur hubungan antar suku dan umat beragama secara adil di bawah naungan Syariat Islam.
“Dalam konsep Islam 14 abad yang lalu sudah diabadikan di dalam piagam Madinah yaitu dasar-dasar tentang toleransi antar umat beragama,” tuturnya.
Selanjutnya, kajian yang yang digelar di teras Masjid Al Hidayah, Desa Bombanon ini menghadirkan pakar Kristologi, Ustadz Insan Mokoginta sebagai penceramah.
Dalam taushiyahnya, muallaf mantan penganut Katolik itu menyampaikan peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, adalah peristiwa besar yang di dalamnya Rasulullah menerima perintah shalat fardhu lima waktu.
“Kalau untuk menerima perintah shalat, Rasulullah harus Isra Mi’raj dari Masjidil Haram, ke Masjidil Aqsha, hingga ke Sidratul Muntaha, berarti shalat merupakan sesuatu yang teramat penting dan sangat menentukan. Makanya dalam ajaran Islam, seseorang akan masuk surga, yang pertama ditentukan oleh shalatnya,” ujar Ustadz Insan.
Maka, Ustadz Insan Mokoginta mengajak kepada kaum Muslimin, khususnya warga Muallaf Desa Bombanon, agar jangan meninggalkan shalat sebagai bekal amal shalih. Sebab shalat adalah tiang agama yang menentukan kehidupan kita di akhirat.
“Pada dasarnya kita semua ini sudah dihukum mati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, hanya saja eksekusinya kita tidak tahu. Artinya mati itu sudah pasti, tetapi jarang manusia itu mau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian,” ungkapnya.
“Jangan sampai kita semua ingin masuk surga, tetapi kita tidak mau beramal shalih (mengerjakan shalat),” imbuhnya.
Kemudian, terkait datangnya bulan Ramadhan 1439 H, Ustadz Insan Mokoginta mengimbau kaum Muslimin mempersiapkan diri. Jangan sampai Ramadhan, bulan yang penuh berkah, terlewatkan dari berbagai amal shalih.
“Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di mana apabila kita berpuasa sebulan penuh, ikhlas karena Allah, insya Allah dosa-dosa kita sebanyak buih di laut pun akan diampuni. Oleh karena itu, kami imbau kepada umat Islam, hendaknya kita sambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih,” tuturnya.
Usai taushiyah Isra Mi’raj dan Tarhib Ramadhan, acara berikutnya adalah penyerahan sertifikat wisuda para santri anak-anak muallaf Desa Bombanon. Prosesi penyerahan ini dilakukan oleh Ustadz Insan Mokoginta dan Ustadz Yogi Damopolii, selaku Imam Masjid Al Hidayah Bombanon.
Tak hanya itu, Ustadz Insan Mokoginta juga memberikan hadiah atau cinderamata seru, berupa jilbab, dompet, berbagai perlatan elektronik seperti lampu, headset dan lain-lain. Sebagian hadiah istimewa itu diberikan pada warga yang mampu menjawab pertanyaan kuis, sebagian lagi diberikan secara cuma-cuma kepada seluruh hadirin.
Terakhir, Kajian Isra Mi’raj dan Tarhib Ramadhan ditutup dengan doa dan ramah tamah makan malam. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar tanpa kekurangan sesuatu apa pun.