Silaturahim Bukti Keimanan Penguat Tali Persaudaraan
Ikhwaniy Fillah.. Sahabat Dakwah IDC..
Ibu dan ayah, kakek dan nenek, saudara-saudara, serta rekan kerabat kita adalah orang-orang yang memiliki hak untuk kita berbuat baik kepada mereka. Merupakan kewajiban bagi kita menjalin hubungan persaudaraan dengan mereka.
Kita kunjungi mereka, kita bantu mereka. Kita bergaul dengan mereka secara baik. Kita berusaha membantu memperbaiki keadaan mereka dalam urusan yang berkaitan dengan dunia, terlebih dalam urusan yang berkaitan dengan akhirat.
Menjalin hubungan silaturahim merupakan bukti keimanan seseorang.
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu-, berkata, bahwa Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam-bersabda;
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahim. [Riwayat Al Bukhari (6138) dan Muslim (74)]
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam telah memberikan kabar gembira kepada kita dengan sabda beliau,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung hubungan kekerabatan (silaturahmi).” (Muttafaqun ‘alaih, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Maka dari itu, jangan sampai kita lupa untuk bersilaturahim dengan sanak saudara kita, terutama ayah dan ibu kita, walaupun sekadar lewat telepon atau surat kalau memang kita tidak memiliki kemampuan untuk mengunjungi mereka.
Selamat beraktifitas akhir pekan, semoga langkah kita mendapat Ridha Allah Subhana wa ta'ala.