Adab Berobat saat Sakit
Orang yang sedang ditimpa sakit tidak perlu dicekam rasa takut selama ia mentauhidkan Allah dan menjaga shalatnya. Bahkan, meskipun di masa sehatnya ia banyak berkubang dalam dosa dan maksiat, karena Allah itu Maha Penerima taubat sebelum ruh seorang hamba sampai di kerongkongan, dan sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau merenungkannya.
Bagi seorang hamba (muslim) sakit merupakan rahmat bukan siksa. Sesuai firman Allah ta'ala;
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآَمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Menge-tahui.” (QS. an Nisaa:147)
Berikut diantara adab berobat saat kita mengalami sakit;
• Menggantungkan diri pada Allah (فَهُوَ يَشْفِينِ) Dialah (ALLAH) yang
menyembuhkan aku
• Hilangkan Putus Asa
Rasulullah SAW bersabda;
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5678)
• Berobat karena Ibadah
اللَّهُمَّ اشْفِ عَبْدَكَ يَنْكَأُ لَكَ عَدُوًّا، أَوْ يَمْشِي إِلَى صَلَاةٍ
Yaa Allah! Sembuhkanlah Hamba-Mu, yang membunuh/ melukai musuh untuk-Mu atau berjalan pada-Mu menuju shalat. (Ahmad (6564), Abu Daud (3107) dan lafadz baginya, dan dishahihkan oleh al Albany)
• Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid -hafidzahullah- (Pengasuh Website Islamqa)