Shiyam Karena Iman dan Ihtisab Berbuah Ampunan & Pahala
RAMADHAN BULAN PERNIAGAAN MENGUNTUNGKAN
(Mengutip dari video singkat, Syaikh Shalih Al Munajjid (pengasuh website islamqa) berjudul "Syahrut Tijaarah Ar-Raabihah").
KECINTAAN kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, menjadikan kita CINTA pada apa yang datang dari-Nya, termasuk di dalamnya SHIYAM (puasa) adalah BAIK untuk kita semua.
Meskipun kita tidak tahu berapa banyak ganjaran puasa tersebut, hingga para Malaikat pun tidak mengetahuinya. Sebagaimana dalam sebuah hadits;
إِلاَّ الصَّوْمَ وَالصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
"kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya” [HR. Ahmad 2/467]
Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud karena iman adalah membenarkan wajibnya puasa dan ganjaran dari Allah ketika seseorang berpuasa dan melaksanakan qiyam ramadhan. Sedangkan yang dimaksud “ihtisaban” adalah menginginkan pahala Allah dengan puasa tersebut dan senantiasa mengharap wajah-Nya.” (Syarh Al Bukhari libni Baththol, 7: 22).
Puasa yang dilandasi IMAN dan IKHLAS itulah yang menuai balasan pengampunan dosa yang telah lalu.
Wahai jiwa yang telah luput dalam keburukan, inilah saatnya untuk perbaikan, duhai jiwa yang selalu dalam kerugian, inilah kesempatan baik, hari-hari (Ramadhan) perniagaan menguntungkan.
Siapa orang yang tidak mendapat keuntungan di bulan Ramadhan ini. Maka, kapan lagi ia akan menemui keberuntungan.