Daily IDC

Mengharukan, Bocah SD Berprofesi Pemulung ini Rawat Inap di Rumah Sakit. Donasi IDC Lunasi Tagihannya


BEKASI, Infaq Dakwah Center (IDC) - Alhamdulillah setelah dua pekan tergolek lemah di Rumah Sakit akibat gejala TBC Paru yang dideritanya Muhammad Rafa Ramadhan (8th) kini sudah membaik. Namun ia tidak bisa pulang karena keluarganya tidak bisa melunasi tunggakan pengobatan yang tidak terkaper BPJS. IDC bantu melunasi biaya pengobatan yang menunggak sebesar Rp 1.786.597,-.

Muhammad Rafa Ramadhan merupakan salah satu dari sekian banyak anak malang yang menjadi korban brokenhome. Kedua orang tuanya bercerai saat ia berusia 6 bulan, semenjak itu Rafa diasuh dan dirawat oleh kakek neneknya, orang tua dari Bapak Ucep ayah Rafa.

Namun pada tahun 2019 silam neneknya yang telah membesarkan dan merawatnya dengan penuh kasih sayang itu harus pergi lebih dulu menghadap Ilahi. Kini Rafa tinggal berdua bersama Kakek Sugeng kakeknya yang sudah tua renta.

Sementara kedua orang tua Rafa setelah berpisah mereka menjalani kehidupannya masing-masing. Sang ayah menikah lagi dan kini sudah dikaruniai tiga anak yang menjadi adik tiri Rafa sedangkan Ibunya Ibu Lia kembali ke kampung halamannya di Bandung.

HIDUP PRIHATIN TINGGAL DIGUBUK KOSONG SEMPIT KUMUH MILIK ORANG LAIN

Sejak kedua orang tuannya berpisah Rafa diasuh oleh kakek dan neneknya. Dia dirawat dan dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang mesti kehidupan mereka pas-pasan.

Mereka tetap bersyukur walau hidup sederhana disebuah kontrakan ditengah padatnya Kota Bekasi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kakek dan nenek Rafa berjualan dengan modal kecil-kecilan menjajankan makanan untuk warga sekitar. Mesti penghasilan dari berjualan tidak menentu namun masih bisa mencukupi kebutuhan mereka bahkan bisa membiayai sekolah Rafa.

Tahun 2019 silam neneknya meninggal, Rafa dirawat oleh Kakek Sugeng seorang diri. Kehidupan keduanya menjadi prihatin semenjak ditinggal oleh sang nenek. Untuk tempat tinggalpun sekarang mereka menumpang digubuk kosong sempit dan kumuh milik orang lain, tentunya atas seijin pemilik bangunan tersebut.

Digubuk berukuran 3x3m itulah keduanya tinggal untuk sementara, bernaung dari teriknya matahari dan dinginnya malam walau rumah tersebut jauh dari kata layak untuk ditinggali. Mereka juga harus siap pergi dan mencari tempat lain jika suatu saat sang pemilik memintanya.

PUTUS SEKOLAH & TERPAKSA MEMUNGUT SAMPAH UNTUK BERTAHAN HIDUP

Diusianya yang semakin senja, fisik yang semakin melemah Kakek Sugeng harus bating tulang susah payah berjuang sendiri menghidupi cucu tercintanya, semenjak ditinggal sang istri tercinta menghadap Illahi. Memasuki masa pandemi kehidupannya pun semakin terpuruk. Kakek Sugeng sudah tidak bisa berjualan lagi dikarenakan jualannya sepi dan modalnya pun habis.

Dulu mereka masih bisa menyewa kontrakan untuk tempat tinggal yang layak sekarang keduanya menumpang digubuk sempit milik orang lain. Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup, Kakek Sugeng terpaksa memungut sampah dijalanan berprofesi sebagai pemulung untuk sekedar bertahan hidup dari rasa lapar.

Rafa juga harus mengurungkan semua niatnya untuk mengejar cita-citanya. Dia pun terpaksa putus sekolah karena sang kakek sudah tidak sanggup untuk membiayainya. Sementara Ayah Rafa hanya mampu membantu sekedarnya, mengingat Bapak Ucep juga hanya berprofesi sebagai pemulung yang mempunyai tanggungan keluarga barunya.

Diawal bulan November 2021 Rafa jatuh sakit, badannya panas dan demam tinggi. Kakek Sugeng merasa sangat sedih, dia hanya bisa meratapi cucu tercintanya terbaring lemas ditempat tidur tanpa bisa melakukan apa-apa. Jangankan untuk membawanya berobat untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.

Akhirnya atas kepedulian warga sekitar Rafa dibawa ke Rumah Sakit Islam Dr Subki Abdulkadir untuk mendapat penanganan medis. Setelah menjalani pemeriksaan cek lab, rongent dll Rafa didiagnosa mengalami gejala TBC Paru dan harus dirawat inap. Selama perawatan kedua orang tua Rafa turut menemani, menjaganya secara bergilir.

TERTAHAN DI RUMAH SAKIT KARENA TUNGGAKAN PENGOBATAN YANG TIDAK TERKAPER BPJS

Setelah menjalani perawatan selama 14 hari kondisi Rafa membaik, dokter membolehkannya untuk pulang. Rasa senang dirasakan oleh kedua orang tuanya terutama sang kakek yang begitu menyayanginya. Namun disisi lain mereka kebingungan untuk membayar tunggakan pegobatan yang tidak terkaper oleh BPJS.

Tunggakan sebesar Rp 1.786.597,- bagi mereka sangatlah besar mengingat kakek Sugeng hanya berprofesi sebagai pemulung yang penghasilannya terkadang tidak mencukupi apalagi lagi di masa pandemi seperti ini. Begitu juga ayahnya Rafa, Bapak Ucep sama seperti sang kakek berprofesi sebagai pemulung yang penghasilannya hanya bisa mencukupi kebutuhan keluarga barunya, pun demikian dengan Ibu Lia ibunda Rafa tidak bisa berbuat apa-apa.

Prihatin melihat keadaan keluarga Rafa pihak RS Islam Dr Subki Abdul Kadir menghubungi Yayasan Infaq Dakwah Center agar bisa membantu mereka. Pada Jum'at (19/11/2021) Relawan IDC mengunjungi keluarga Rafa di RS Islam Dr Subki Abdul Kadir untuk membantu melunasi tunggakan biaya pengobatan Rafa.

Setelah menyelesaikan pelunasan tunggakan biaya pengobatan Rafa di bagian Administrasi Rumah Sakit Relawan IDC diantar oleh staff rumah sakit Dr Subki ke kamar tempat Rafa dirawat. Tampak Rafa sedang makan dengan lahap disuapin oleh ibunya saat Relawan sampai disana.

Sementara sang kakek tidak terlihat saat itu. Dikabarkan oleh Ibu Lia bahwa Kakek Sugeng jatuh sakit dan dirawat juga. Dia jatuh sakit karena kelelahan dan sekarang dirawat dikamar bersebelahan dengan kamar tempat dirawat Rafa. Setelah menyelesaikan makannya Rafa diantar pulang oleh Relawan IDC ke gubuk tempat dia tinggal.

Sementara Kakek Sugeng dirawat, Rafa akan dijaga oleh Ibu Lia dan Bapak Ucep secara bergilir. Tak lupa Ibu Lia mengucapakan terimakasih kepada IDC beserta donaturnya yang telah membantu melunasi tunggakan biaya pengobatan anaknya

“saya mengucapkan banyak terimaksih kepada IDC dan donaturnya yang telah melunasi biaya pengobatan anak saya, semoga Allah membalas semua kebaikannya” ungkap Ibu Lia kepada Relawan IDC.

Rasa syukur dan terimakasih juga disampaikan oleh Bapak Ucep kepada IDC yang telah membantu meringankan beban hidupnya karena telah melunasi tunggakan pengobatan putranya. Beliau juga tak lupa mendo’akan agar semua kebaikan yang telah diberikan Allah ganti dengan berlipat ganda.

INFAQ DARURAT PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM

Ujian musibah yang menimpa saudara muslim kita adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya...” (HR Muslim).

Donasi kepedulian atas musibah sesama muslim bisa disalurkan melalui Rekening IDC:

  1. Bank Syariah Indonesia (BSI), No.Rek: 7050.888.422.
  2. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005.
  3. Bank DKI Syariah, No.Rek: 7052.4715.862.
  4. Bank BJB Syariah, No.Rek: 006010.2072.450.
  5. Bank BTN Syari’ah, No.Rek: 712.307.1539.
  6. Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108.
  7. Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176.
  8. Bank BCA, No.Rek: 1641.999.666.
  9. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289.
  10. Bank BNI, No.Rek: 5353.5757.10.
  11. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302.
  12. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300.

*) Semua rekening atas nama: Yayasan Infaq Dakwah Center.

CATATAN:

  • Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
  • Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqdakwahcenter.com
  • Info: 08122.700020