Laporan
Biaya Operasi Rana Afifah Sudah Lunas, Biaya Pesantren Sudah Dibayar Sampai Tamat
JEPARA (Infaq Dakwah Center) – Alhamdulillah, biaya operasi kepala dan rahang santriwati Rana Afifah sudah lunas. Donasi yang digalang Infaq Dakwah Center (IDC) dialihkan untuk biaya pendidikan di pesantren sampai tamat.
Setelah mendapat laporan dari seorang aktivis mahasiswa Muslim di Semarang mengenai musibah yang dialami Rana Afifah, IDC menggalang dana secara online. Berita pun menyebar dan terkumpulah sejumlah dana di rekening IDC. Selain itu, dana juga disampaikan secara langsung oleh para muhsinin kepada pihak keluarga Afifah, dan seluruh biaya operasinya tercukupi.
Karena dana amanah umat harus disampaikan, maka donasi dialihkan untuk biaya pendidikan Rana Afifah di Pesantren Al-Muttaqin Jepara. Keputuan ini disepakati setelah musyawarah mufakat antara IDC, Rana Afifah dan pihak pesantren.
Donasi sebesar Rp 7.850.000 (tujuh juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) ini disampaikan langsung oleh Direktur IDC, Abu Mumtaz ke pesantren Al-Muttaqin Jepara, Jum’at (21/6/2013). Serah terima disaksikan oleh mudir pondok, Ustadz Amin Husnan dan ustadzah bagian administrasi pesantren. Rincian dana ini dipergunakan untuk SPP selama 12 bulan, biaya daftar ulang, uang buku, dan keperluan harian.
Mewakili pihak pesantren, Ustadz Amin mengucapkan terima kasih kepada IDC. “Kami sampaikan ribuan terima kasih atas infaq para donatur IDC. Jazakumullah khairan, semoga Allah Ta’ala membalasnya dengan kebaikan dan keberkahan yang berlipat,” ujanya kepada Direktur IDC.
Kepada Rana Afifah, Ustadz Amin berpesan agar memanfaatkan bantuan itu dengan memaksimalkan belajar agar kelak bermanfaat badi dakwah dan kemaslahatan umat. “Seluruh biaya Afifah sudah dilunasi IDC. Jadi harus lebih fokus belajar, mudah-mudahan berprestasi. Jangan lupa doakan para donatur yang telah membantu,” pesannya. “Insya Allah ustadz,” jawab Afifah.
Sebagaimana diberitakan IDC sebelumnya, Rana Afifah mendapat musibah tabrak lari pada Ahad pagi (17/3/2013) saat menjemput Ustadzah Abna’ mengendarai sepeda motor. Tepat di Jalan Wolter Monginsidi Semarang. Sekira pukul 10.00 WIB, roda depannya diserempet pengendara motor lainnya. Karena oleng, maka Afifah dan ustadzah yang diboncengnya pun terjatuh. Keduanya pun pingsan tanpa ada yang menolong. Selang beberapa menit, Ustadzah Abna’ tersadar dan melihat Afifah masih tak sadarkan diri. Ia segera bangkit untuk menolong Afifah.
Naasnya, belum sempat menolong, seorang pengendara motor melaju dengan kecepatan tinggi menabrak Afifah dari belakang. Kurang ajarnya, pengendara ugal-ugalan itu kabur melarikan diri.
Tak bisa berbuat apa-apa, Abna’ hanya bisa menunggu bantuan datang. Ketika sebuah angkot melintas, ia segera memberhentikan dan minta di antar ke rumah sakit terdekat.
Afifah langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Gadis berusia 17 tahun ini baru sadarkan diri sekitar satu jam kemudian. Afifah mengalami luka serius di bagian kepala, dengan keretakan tulang pada bagian pelipis kiri dan patah di bagian dagu.
Untuk penyembuhan, Afifah dioperasi sebanyak dua tahap. Operasi tahap pertama pada bagian kepala, sedangkan operasi tahap kedua pada rahangnya.
Di pesantren, anak bungsu dari 7 bersaudara ini tercatat sebagai santri kelas 5 muallimat di PPI Al-Muttaqin Jepara. Meski kedua orang tuanya berasal dari kalangan bawah, namun prestasi Afifah cukup bersinar. Salah satu prestasinya, saat ini ia hafal Al-Qur'an kurang lebih 7 juz.
Pertimbangan ekonomi menjadi dasar Direktur IDC mengalihkan biaya pengobatan untuk biaya pendidikan pesantren. Ayahnya, Pak Abdul Razaq berprofesi sebagai penjual minyak pijat, sedangkan ibundanya, Bu Mardinah adalah seorang pembantu rumah tangga.
Semoga donasi ini bermanfaat bagi Rana Afifah dalam mewujudkan cita-cita menjadi juru dakwah yang ikhlas melakukan syi’ar Islam dan meninggikan kalimat Allah. Dan dari setiap rupiah yang diinfakkan, para donatur mendapat limpahan pahala atas setiap dakwahnya kelak. Aamiin. [a ahmad jundullah]
BERITA TERKAIT:
