Laporan

Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un!! Yatim Penderita Tumor Tutup Usia, Donasi Rp 17 Juta Telah Disalurkan


 

Setelah setahun bertarung melawan tumor ganas yang bersarang di kakinya, Rika Suranti tutup usia di bulan suci. Total dana Rp 17.200.000 telah diserahkan untuk pengobatan anak yatim berprestasi ini. Semoga para donatur yang telah berinfaq membantu yatim ini mendapat tiket masuk surga bersama Rasulullah SAW sedekat dua jari.

BANTEN, Infaq Dakwah Center (IDC) – Berbagai terapi terbaik baik medis hingga herbalis sudah ditempuh, tapi Allah berkehendak lain. Rika tutup usia di bulan Ramadhan yang berkah, Selasa (23/6/2015). Semoga Allah mengaruniakan rahmat, maghfirah dan surga-Nya kepada akhwat yatim yang selama hidupnya tegar menghadapi berbagai ujian dan musibah ini.

IDC mulai membantu pengobatan Rika sejak dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Kamis (21/5/2015). Dengan benjolan daging tumbuh sebesar kepala manusia, kondisinya sangat memprihatinkan. Dokter spesialis memvonis Rika menderita tumor ganas tulang (Osteosarcoma) stadium tiga dan harus diamputasi untuk mencegah supaya tumor tidak menjalar ke organ tubuh yang lain.

Selama dirawat intensif di RSCM, secara berkala Relawan IDC membesuk dan memantau berbagai keperluan Rika dan keluarga yang menunggunya. Setelah menjalani perawatan di RSCM selama setengah bulan, dengan saran berbagai pihak antara lain seorang Tabib pakar thibbun nabawi, Rika dan keluarga memutuskan pulang ke rumah. Selain itu, Rika sendiri tidak mau kakinya diamputasi, karena para dokter menyatakan bahwa tidak ada jaminan sembuh setelah kakinya diamputasi.

Relawan IDC pun mengantar Rika pulang dengan ambulans ke rumahnya di Kampung Kemiri Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Banten pada Senin siang (1/6/2015).

Sejak kepindahan ke kampungnya di pelosok Banten itu, IDC kesulitan membezuk dan memantau perkembangan Rika. Bahkan Relawan IDC sempat hilang kontak keluarga Rika. Bantuan pengobatan pun hanya ditransfer ke rekening sanak saudara Rika.

Setelah berusaha mencari keberadaannya, ternyata Rika Suranti sudah pindah ke kontrakan rumah petak di Kampung Teko Indah, Desa Karang Serang, Tangerang, Banten. Alasan kepindahan Rika agar lebih dekat dengan saudara-saudaranya yang lain. Selain itu, di kampung lamanya sangat minim kepedulian dari warga sekitar terhadap penyakit yang diderita Rika yang kian hari kian parah.

Begitu mendapatkan alamat rumah kontrakan Rika, Direktur IDC segera memerintahkan para Relawan IDC untuk membezuk dan menyampaikan bantuan pengobatan kepada Rika.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, Relawan IDC tiba di rumah kontrakan Rika. Relawan IDC disambut ledakan tangis haru para keluarga.Ternyata Rika Suranti sudah menghembuskan nafas terakhir pada pukul 13.14 WIB, beberapa menit sebelum Relawan IDC tiba. Pertemuan itu pun menjadi kunjungan terakhir Relawan IDC.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un!!” ujar Andi Ramdhan, Relawan IDC dengan nada terkejut saat melihat Rika terbujur di ruang tamu.

...Insya Allah di akhirat kelak akhwat yatim ini menjadi saksi bahwa para donatur yang berinfak membantunya layak masuk surga bersama Rasulullah sedekat dua jari...

Bu Mursiah (62), ibunda Rika Suranti sangatterpukul atas kematian putri bungsunya. Ia pun menangis sejadi-jadinya saat menemui relawan IDC. Ia tak sanggup berkata-kata selain menyebut-nyebut nama Rika. “Maafin saya, maafin Rika ya Pak,” ujar Bu Mursiah sambil terus menangis tersedu-sedu.

Alhamdulillah, situasi bisa redam setelah Relawan IDC turut menenangkan Bu Mursiah begitu shock dengan kematian Rika.

Hasan, sang kakak ipar menceritakan detik-detik terakhir Rika Suranti sebelum wafat. Menurutnya, Rika adalah sosok remaja yang taat beribadah.

“Rika sempat minta supaya dia bisa puasa, tapi kita yang melarang karena kondisinya sedang sakit. Sudah kita larang pun dia tetap merengek minta puasa,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Relawan IDC menyalurkan bantuan terakhir sebesar sepuluh juta rupiah untuk biaya mengurus jenazah dan membayar hutang-hutang keluarga selama pengobatan Rika.

Total bantuan amanah para donatur IDC yang diserahkan kepada yatim Rika Suranti adalahsebesar Rp 17.200.000,-

Pihak keluarga Rika mengucapkan banyak terima kasih kepada para muhsinin yang telah membantu pengobatan Rika selama ini.

“Kami atas nama keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada IDC atas bantuannya selama ini. Kita sudah berusaha yang terbaik, tapi Allah yang menetukan,” ujar Rohim, kakak kandung Rika.

AKHWAT SHALIHAH, YATIM SEJAK USIA 8 TAHUN

Seperti diberitakan sebelumnya, saat duduk di bangku SD, Rika Suranti sudah menjadi yatim ditinggal sang ayah, Tarwiyan menghadap Ilahi. Meski dibesarkan dalam keluarga sederhana tanpa seorang ayah, Rika tumbuh menjadi anak yang ceria, pintar dan percaya diri. Ditambah dengan kepribadiannya yang baik, shalihah, dan rajin beribadah, jadilah Rika sebagai anak yang disukai keluarga, tetangga, guru dan teman-temannya.

Namun saat tumbuh mekar menjadi remaja Muslimah, Rika kehilangan segala keceriaan dan aktivitas seperti remaja lainnya. Fisiknya makin ringkih dan berat badannya terus menyusut digerogoti tumor tulang ganas yang bersarang di lutut kirinya. Tergolek lemah menahan sakit, dengan beberapa selang infus yang menancap dan alat bantu pernafasan, nyaris tak banyak yang bisa diperbuatnya. Di bangsal perawatan, aktivitas berharganya adalah shalat, zikir, baca Al-Qur’an dan bercengkerama dengan ibu atau saudara-saudara yang piket menjaganya di RSCM Jakarta.

Tumor yang diderita mengganas hingga lututnya membesar sebesar kepala manusia dewasa, karena pengobatannya terlambat akibat ekonomi keluarga yang sulit. Penyakit yang makin parah, tak ada tindakan pengobatan yang berarti yang dilakukan oleh pihak keluarga. Sama sekali tak bermaksud menelantarkan, namun keluarga yatim ini terkendala masalah klasik ketiadaan biaya untuk berobat.

Meski dapat fasilitas BPJS, tapi tidak semua biaya pengobatan ditanggung, karena obat-obatan yang cukup mahal harus ditebus dengan biaya sendiri. Selain itu, biaya transportasi dan keperluan sehari-hari selama menunggu Rika di rumah sakit harus ditanggung sendiri.

Ikhtiar maksimal untuk kesembuhan Rika Suranti telah diupayakan. Seberapapun infaq, doa dan support kepada akhwat yatim ini, semoga menjadi wasilah untuk mendatangkan pertolongan Allah di dunia dan akhirat.

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).

Insya Allah di akhirat kelak, yatim Rika Suranti menjadi saksi bahwa para donatur yang telah berinfaq membantunya adalah golongan orang yang layak mendapat tiket masuk surga bersama Rasulullah SAW sedekat dua jari, sesuai sabdanya:

“Aku dan para pengasuh anak yatim (kafilul yatim) kelak akan berada di dalam surga seperti kedua jari ini” (HR Bukhari). Rasulullah bersabda demikian sambil memberi isyarat dengan merapatkan kedua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah. [Wid, Mux, Taz]

BERITA TERKAIT:

  1. Rika Suranti: Anak Yatim Berprestasi Menderita Tumor Ganas, Ayo Bantu!!
  2. Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un!! Yatim Penderita Tumor Tutup Usia, Donasi Rp 17 Juta Telah Disalurkan

Lihat Videonya Di sini...!!!