Laporan

Alhamdulillah, Muallaf NTT Dibebaskan dari Rumah Sakit atas Jaminan Direktur IDC


 

JAKARTA, Infaq Dakwah Center (IDC) – Alhamdulillah, meski dana belum terkumpul, muallaf Abdurrahman Liunima diizinkan pulang dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta Barat. Ia diizinkan pulang meninggalkan rumah sakit tidak dengan uang, tapi dengan jaminan Direktur IDC, Abu Mumtaz. Dalam surat penjaminan itu, Direktur IDC berjanji melunasi seluruh biaya rumah sakit sebesar Rp 16.596.000,- selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2015.

Selain itu, hutang biaya obat sebesar 3,6 juta harus ditanggung IDC. Selama ini, biaya obat ini dibayar dengan berhutang kepada orang-orang terdekat.

Penjaminan itu ditempuh Direktur IDC untuk meringankan beban sang muallaf agar bisa tenang tanpa dihantui biaya dari misionaris bersyarat murtad.

Usai shalat magrib, ditemani para relawan IDC dan para mahasiswa muslim NTT, Abdurrahman keluar dari rumah sakit dengan wajah sumringah. Maklum, sudah satu bulan lebih ia tertahan di rumah sakit karena belum bisa pulang karena terkendali biaya.

“Terima kasih Ustadz, saya sudah bisa pulang. Saya sudah bosan setengah mati di sini,” ujarnya dengan logat Timor.

“Alhamdulillah. Gimana shalat kamu selama di rumah sakit ini Man?” tanya Abu Mumtaz.

“Wah kalau urusan shalat, saya tidak pernah tinggal shalat Ustadz. Alhamdulillah shalat lima waktu tidak pernah absen,” ujarnya.

Setelah menerima bantuan tunai satu juta rupiah, sang muallaf pun diantar pulang ke asrama mahasiswa NTT di Cibubur Jakarta Timur dengan jasa taxi.

...Saat menemui jalan buntu, misionaris Kristen bersedia menutup seluruh biaya rumah sakit, dengan syarat muallaf ini harus murtad dari Islam, kembali ke agama Kristen...

Rencananya, Senin (28/12/2015), Relawan IDC kembali ke rumah sakit dengan agenda kontrol rawat jalan Abdurrahman dan membayar angsuran pertama.

Seperti diberitakan sebelumnya, muallaf Abdurrahman Liunima (28) tertahan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) selam asebulan. Meski sudah sembuh dari gangguan jiwa, muallaf asal Timor Tengah NTT ini tidak diperbolehkan pulang karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit.

Muallaf yang mengikrarkan dua kalimat syahadat pada tahun 2002 ini adalah pemuda yang shalih, rajin menuntut ilmu dan beribadah. Beberapa tahun setelah masuk Islam, ia mendapat beasiswa dari lembaga Islam hingga tamat S-1 Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama di universitas swasta Jakarta.

Musibah gangguan jiwa ia alami pada medio Oktober 2015, karena tidak kuat menahan konflik dengan orang tua dan keluarganya yang kini beda iman. Tak henti-hentinya ia mendakwahi orang tuanya untuk masuk Islam. Tapi hidayah Allah belum diterima, malah memunculkan banyak tentangan keluarga.

Akhirnya muallaf inipun stress berat karena terlalu memikirkan orang tuanya yang belum hidup seakidah dengannya. Ketika sedang parah, ia tak bisa mengenali kawan-kawannya sama sekali.

Di saat menemui jalan buntu biaya pengobatan, muallaf ini mendapat tawaran bantuan dari orang tuanya. Meski beda akidah, ia mau menutup seluruh biaya rumah sakit, tapi dengan syarat yang berat dan sungguh mustahil. Dana akan dikucurkan oleh lembaga misionaris Kristen, dengan satu syarat Abdurrahman harus meninggalkan Islam, kembali ke agama Kristen.

Karena menyangkut persoalan asasi yaitu akidah, bantuan bersyarat murtad dari misionaris pun ditolak mentah-mentah. Bagi Abdurrahman, iman tauhid adalah harga mati. Ia ingin istiqamah memeluk Islam hingga akhir hayat.

Untuk menutupi biaya pengobatan sahabatnya, Abdul Aziz pun berikhtiar kepada Infaq Dakwah Center (IDC). Ia berharap agar kaum Muslimin membantu meringankan biaya rumah sakit yang semakin membengkak. Ia khawatir dengan kesehatan sahabatnya, karena terlalu lama di rumah sakit jiwa bisa stress lagi kondisinya.

...Direktur IDC berjanji melunasi biaya sebesar Rp 16.596.000 selambat-lambatnya 31 Desember. Selain itu, hutang biaya obat sebesar 3,6 juta harus dibayar...

 

PEDULI KASIH UNTUK MUALLAF

Dalam kondisi penuh tantangan keluarga, misionaris Kristen dan ekonomi, ia sangat membutuhkan uluran tangan kita. Terlebih, dengan status muallaf, dia menjadi salah satu asnaf yang berhak menerima zakat (At-Taubah 60).

Beban berat yang harus dipikul muallaf Abdurrahman Liunima adalah beban kita semua, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

Infaq untuk membantu meringankan beban muallaf ini insya Allah akan mengantarkan menjadi pribadi beruntung yang berhak mendapat kemudahan dan pertolongan Allah Ta’ala. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).

Infaq untuk membantu biaya pengobatan muallaf ini bisa disalurkan dalam program Peduli Kasih Muallaf:

  1. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  2. Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605  a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  3. Bank Mandiri Syar’iah (BSM), No.Rek: 7050.888.422  a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  4. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289  a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  5. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302  a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  6. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006  a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
  7. Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497  a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC)

CATATAN:

  • Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 9.000 (sembilan ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.009.000,- Rp 509.000,- Rp 209.000,- Rp 109.000,- 59.000,- dan seterusnya.
  • Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: infaqdakwahcenter.com.
  • Bila bantuan sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
  • Info: 08999.704050, 08567.700020; PIN BB: 2AF8061E; BBM CHANNEL: C001F2BF0

BERITA TERKAIT: