Laporan

Jama'ah Bersyukur, IDC Lengkapi Mushalla Al Mubarok dengan Soundsystem, Karpet & Al Qur'an


Mushalla Al Mubarok yang berusia 13 tahun dibangun oleh almarhum Abah Dedi, seorang yang mempunyai kepedulian dakwah itu tidak memiliki pengeras suara untuk kebutuhan azan, tilawah, pengajian dan majlis taklim orang tua.

Semarak menumbuhkan dakwah dan syiar Islam di perkampungan disebutkan ketua DKM Mushalla Al Mubarok, Bapak Harun Al Rasyid bahwa kegiatan berjamaah dan pengajian anak anak, pemuda, majlis taklim ibu ibu dan bapak bapak sangat hidup, namun terkendala pengeras suara.

Alhamdulillah, lewat program Wakaf Soundsystem IDC telah menyalurkan 1 set pengeras suara lengkap merk Toa sebesar Rp. 5.050.000 (lima juta lima puluh ribu rupiah) meliputi; amplifier, mixer audio, speaker corong Toa, speaker dalam, microphone, mic wireless, dan sebagainya).

"Nu peryogi dikapayunkeun nyaeta speker sareung karpet kango ibadah sadidinteun," (yang sangat dibutuhkan, yaitu speaker dan karpet untuk keperluan ibadah sehari-hari)," kata pak Harun, Ketua DKM Mushalla Al Mubarok, kepada Relawan IDC.

Keinginan pak Harun dan warga jamaah pun terjawab oleh para donatur IDC yang berpartisipasi dalam program pengadaan wakaf speaker, kini Mushalla Al Mubarok tampil dengan pengeras suara (speaker) lengkap dan karpet untuk menunjang dakwah dan syiar Islam semakin semarak dan menggema di kampung Kalimanggis.

Relawan IDC tiba di Gunung Sri, Cisitu Kidul pada Ahad (23/2) pukul 09.30 pagi disambut hangat warga yang tengah menanti kehadiran IDC, satu persatu perlengkapan soundsystem beramai-ramai diangkut warga ke Mushalla Al Mubarok, nampak kebersamaan dan indahnya berjama'ah.

KUMANDANG AZAN MENGGEMA DI LANGIT KAMPUNG KALIMANGGIS

Relawan IDC bersama warga jamaah Mushalla Al Mubarok merakit dan memasang toa, amplie dan perlengkapan soundsystem lainnya, kabel ukuran 50 meter ditarik dan dibentangkan hingga terpasang satu persatu, dua speaker corong luar di arahkan berlawanan supaya suara terdengar ke berbagai sudut kampung.

"Cek.. cek.. cek.. tes 1.... 2... 3.., suara sae (bagus)," kata seorang warga, saat percobaan pengetesan mic speaker.

Alhamdulillah, soundsystem wakaf yang dibelanjakan Relawan IDC berhasil dipasang, tiba waktu Zuhur lantunan azan dengan pengeras suara kembali menggema dilangit kampung Kalimanggis.

Pengurus Mushalla dan warga sangat terbantu dengan program wakaf speaker IDC, harapnya semoga dapat meningkatkan dakwah untuk syiar Islam yang semakin semarak. "Abi bingah ku ayana sapeker, nu kapungkur aya pamasihan, namung kitu kondisina teh sae tos reuksak," kata salah seorang warga kepada relawan IDC dengan bahasa sunda.

(Saya senang dengan adanya bantuan speaker, yang dulu ada pemberian orang, ya kondisinya tidak bagus, itupun sudah rusak)

Mewakili jamaah Mushalla, Pak Harun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada IDC atas perhatian dan pemberian wakaf Soundsystem untuk Musalla Al Mubarok.

...Raraosan Abi bingah, haturnuhun ka IDC sareung para donatur, ku ayana sapeker, Al quran sareung karpet ngabantos pisan, In syaa Allah, ngaramekeun dakwah di kampung Kalimanggis ieu...

"Raraosan Abi bingah, haturnuhun ka IDC sareung para donatur, ku ayana sapeker, Al quran sareung karpet ngabantos pisan, In syaa Allah, ngaramekeun dakwah di kampung Kalimanggis ieu," (Perasaan saya bahagai, terimakasih banyak kepada IDC, dan para donaturnya, dengan adanya speaker, Al Qur'an dan Karpet  sangat membantu, In syaa Allah, dakwah di kampung Kalimanggis tambah semarak," ungkap pak Harun, Ketua DKM Mushalla Al Mubarok.

Segenap kru Relawan IDC menyampaikan ucapan jazaakumullahu khoiron atas bantuan para muhsinin. Semoga bantuan yang diberikan menjadi investasi akhirat, amal shalih yang dilipatgandakan 700 kali lipat; dan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Di setiap lantunan azan, tilawah Al-Qur'an, perputaran taklim dan dakwah di Mushalla Al Mubarok ini, semoga pahalanya mengalir kepada para donatur. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya, maka semakin bertambah pula pahalanya.

إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim).

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs Al-Baqarah 261).

CATATAN: