Laporan

Bantuan 12 Juta Disalurkan, Alhambulillah Kakek Bandi Veteran Mujahid Hizbullah Sembuh dari Tumor Mata


Setelah dioperasi tumor matanya, alhamdulillah sang mujahid ahli ibadah Kakek Bandi dari Garut sudah sehat kembali. Jazakumullah khairan kepada para donatur Infaq Dakwah Club (IDC) voa-islam yang telah menginfakkan rezekinya untuk membantu pengobatan Kakek Bandi. Total dana dari donatur IDC yang disalurkan untuk pengobatan berjumlah Rp 12.271.000 diserahkan dalam tiga tahap.

Bantuan tahap pertama sebesar Rp 10.103.000 diserahkan langsung kepada Kakek Bandi jelang operasi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Rabu (19/9/2012. Bantuan kedua Rp 1.668.000 diserahkan kepada Kakek Bandi pasca operasi tumor, untuk biaya kontrol dan rawat jalan, pada Rabu (26/9/2012). Dan bantuan terakhir sebesar Rp 500.000 diserahkan pada Ahad (16/10/2012) di rumahnya, Kampung Cileunca desa Ciwangi Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut Jawa Barat.

Bantuan terakhir ini sengaja diserahkan jauh-jauh dari Jakarta ke pojok kampung di Garut Jawa Barat, untuk memastikan kesehatan Kakek Bandi pasca operasi. IDC bertekad untuk mengemban amanah umat untuk mengawal kesembuhan para mujahid dan aktivis Islam hingga sembuh supaya bisa beraktivitas ibadah kembali dengan maksimal.

Menyusuri kecamatan Limbangan menuju Kampung Cileunca, Relawan IDC naik motor berboncengan dengan tukang ojek setempat. Jarak antara pinggir jalan provinsi ke rumah Kakek Bandi ini sekitar 12 km menanjak ke atas. Ternyata ada sejarah tersendiri mengapa Kakek Bandi tinggal di kawasan pegunungan terpencil itu.

...Saya dulu tentara Hizbullah, tapi difitnah oleh penguasa. Mereka menyebut kami sebagai gerombolan perusuh. Dulu rumah-rumah para pejuang Hizbullah dibakar-bakari oleh tentara Soekarno laknatullah  dan antek-anteknya...

Dalam perbincangan dengan Abdullah Safar, relawan IDC yang ditugaskan membesuk dan mengantarkan dana, terungkap bahwa Kakek Bandi adalah mujahidin veteran tentara Hizbullah yang sangat dimusuhi rezim Soekarno.

“Saya dulu tentara Hizbullah, tapi difitnah oleh penguasa. Mereka menyebut kami sebagai gerombolan perusuh. Rumah yang sekarang saya tempati ini adalah saksinya. Rumah ini saya tempati sejak dulu mengungsi. Dulu rumah-rumah para pejuang Hizbullah dibakar-bakari oleh tentara Soekarno laknatullah  dan antek-anteknya,” kenang Kakek Bandi.

Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, Kakek Bandi mengadakan tasyakuran atas kesembuhan penyakit tumornya. Kini Kakek Bandi sudah bisa melihat dengan normal, tumornya sudah diangkat. Dalam doanya yang disaksikan oleh warga kampung, secara khusus Kakek Bandi mendoakan para donatur dan relawan IDC Voa Islam agar dimudahkan segala urusannya, dilancarkan pekerjaannya, dilapangkan rezekinya dan dibalas dengan surga-Nya.

Semoga Allah Ta’ala mencatat infak para donatur IDC sebagai amal shalih dan saksi bahwa mereka layak mendapat pertolongan dan kemudahan di dunia dan akhirat, sesuai janji Rasulullah SAW: “Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).

...Secara khusus Kakek Bandi mendoakan para donatur dan relawan IDC Voa Islam agar dimudahkan segala urusannya, dilancarkan pekerjaannya, dilapangkan rezkinya dan dibalas dengan surga-Nya...

Sebagaimana diberitakan IDC terdahulu, Kakek Bandi bin Encik adalah ahli ibadah yang memiliki etos ibadah yang tinggi. Meski usianya sudah uzur, pria renta berusia 89 tahun ini justru semakin rajin beribadah, pengajian dan beraktivitas di masjid.

Kebiasaan Pak Bandi ini patut diteladani. Malam hari usai magrib ia rutin membaca Al-Qur’an. Usai shalat isya, kalau tidak ada aktivitas ia istirahat yang diawali dengan membaca Al-Qur'an sebelum tidur. Sepertiga malam, ia bangun dan untuk tahajud dan membaca Al-Qur’an hingga subuh. Usai shalat subuh dan berzikir, ia lanjutkan taqarrub kepada Allah dengan tilawatul Qur’an.

Subhanallah!! Begitulah amaliah harian Kakek Bandi untuk menyongsong ajal demi menggapai husnul khatimah.

Saat ujian Allah tiba, Kakek Bandi menerimanya dengan penuh kesabaran dan tawakkal kepada takdir Allah. Selama empat bulan sakit mengidap tumor mata, Kakek Bandi tak pernah mengeluh. Ia berharap sakit yang dideritanya itu bisa menjadi sarana penghapus dosa.Didikan selama menjadi tentara Hizbullah yang penuh disiplin masih membekas hingga kini. Padahal rasa sakit tumor mata itu sungguh mengerikan: gatal, sakit dan nyut-nyutan datang setiap saat, hingga akhirnya mengeluarkan darah.

Alhamdulillah, kini kakek ahli ibadah mantan mujahidin Hizbullah ini sudah sehat dan nyaman lagi beribadah tanpa diganggu sakit tumor mata. [taz, saf]