News

6 Bulan Berjuang Melawan Tumor Tulang Ganas, Anisa Harus Segera Operasi. Ayo Bantu..!!


Sungguh berat ujian hidup yang diderita Anisa Nurrahman, gadis remaja Tasikmalaya ini sudah enam bulan lamanya hanya bisa tergolek lemah dan merintih kesakitan menahan dahsyatnya tumor ganas yang bersarang di tulang belakangnya. Punggung dan kedua kakinya kini semakin membengkak dengan kulit kering mengelupas berwarna gosong kehitaman. Dalam waktu dekat ia harus menjalani operasi. Sang ayah yang berprofesi sebagai buruh tani, kini tak bisa mencari nafkah karena harus mengurus dan menemani selama pengobatan di rumah sakit.

 

BANDUNG, Infaq Dakwah Center (IDC) – Anisa Nurrahman (12), Gadis remaja ini hanya bisa tergolek lemah menahan dahsyatnya rasa sakit di bangsal perawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Tulang punggungnya terdapat benjolan yang terus membesar dan kedua kakinya mengalami pembengkakan.

Mojang Tasikmalaya ini didiagnosa menderita kanker tulang ganas (osteosarcoma). Sungguh luar biasa penderitaannya, dalam tempo enam bulan benjolan tumor tersebut tumbuh begitu cepat, kemudian kulit luar pada kedua paha dan kakinya kering menghitam lalu timbul beberapa luka membusuk mengeluarkan cairan seperti nanah.

Tak ayal, gadis yang sedang mekar menjadi remaja ini seringkali merintih kesakitan sambil mengusap-usap paha dan kakinya yang besar membengkak bak kaki gajah.

Di kampung halamannya, Desa Sukamanah, Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Anisa tumbuh normal sejak lahir tanpa ada gejala kelainan apapun. Hingga suatu ketika, pada bulan Ramadhan 2022, Anisa mengalami jatuh saat berjalan pulang setelah melaksanakan shalat tarawih di masjid. Tanpa ada kecurigaan apapun, Annisa pun hanya diobati seadanya.

“murangkalih Kawitnamah geubis pas taraweh di masjid, teras lalandong ka rancamaya di rujuk ka santosa teras di rujuk ka hasan sadikin saurna aya menjolan tumor di punggung kedah di operasi, iyeu teh teu damangna atos genep sasih, kondisi teu tiasa mapah. Ayeuna teh tos parah kedah di operasi.”

“Anak saya awalnya jatuh pada saat shalat tarawih di masjid, kemudian di bawa berobat ke rancamaya dirujuk ke rumah sakit santosa kemudian dirujuk lagi  ke RS Hasan Sadikin karena ada tumor yang menonjol dipunggungnya dan perlu dioperasi, ini sakit begini sudah selama enam bulan, kondisinya juga tidak bisa berjalan. Sekarang sudah parah dan harus menjalani operasi.” Terang Nurjanah saat dikunjungi relawan IDC di RS Hasan Sadikin.

Upaya pengobatan sudah dilakukan kesana-kemari namun tak kunjung sembuh, Enam bulan lamanya tergolek di tempat tidur, kedua kakinya justru semakin membengkak dengan kulit mengelupas berwarna gosong kehitaman.

Bermodal tawakal akhirnya Anisa pun dilarikan ke Rumah Sakit Sentosa. Anisa didiagnosa menderita tumor tulang, tapi dengan alasan keterbatasan alat, Annisa pun dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.

TAK PUNYA ONGKOS, AYAH RELA BERJALAN KAKI BOLAK-BALIK RUMAH SAKIT SEJAUH 3 KM

Saat dikunjungi Relawan IDC, Sang Ibu, Nurjanah menceritakan bahwa ia dan suami hanya bisa pasrah dan bergantung kepada Allah. Pasalnya semua barang di rumah yang ia miliki sudah habis terjual untuk keperluan berobat Annisa. Upaya pengobatanpun sudah dilakukan kemana-mana namun tak kunjung hasil.

“Ibu teh tos lalandong seseepan kamana-mana kanggo murangkalih teh  sagala diical ayeuna tos teu gaduh nanaon ngan tiasa ngagantung ka gusti Allah. Bapakna oge salami di rumah sakiit mah mapah bolak balik rumah singgah ka rumah sakit teh da teu aya artos.”

“Ibu sudah berobat kemana-mana sudah habis-habisan, untuk berobat anak ibu segala dijual, sekarang tidak punya apa-apa, hanya bisa bergantung pada Allah. Ayahnya juga selama di rumah sakit, harus  jalan kaki bolak-balik dari rumah singgah ke rumah sakit karena tidak ada uang.”

Hal yang paling memilukan bagi Nurjanah dan Hermah bahwa Anisa adalah anak semata wayang yang bisa menjadi harapan mereka di hari tua. Terlebih Anisa adalah anak yang baik dan shalihah, rajin belajar dan mengaji. Ia sangat berharap adanya bantuan dari para donatur untuk kebutuhan selama di rumah sakit hingga Anisa sembuh kembali dan diizinkan pulang.

"Sehari-harimah neng nisa teh biasa rajin sakola sareng ngaos di madrasah. harepan abdi mah hoyong damang deui sapedos bihara bihari supados tiasa sakola kanggo malarian elmu. Abdi nyuhungken bantosan kanggo biaya sahari-hari da aya anu di peser sapertos pempes sareng obat-obatan.”

"Sehari-hari neng nisa anaknya rajin sekolah dan ngaji di madrasah. Saya berharap ingin segera sehat kembali sehingga bisa  sekolah lagi menuntut ilmu. Saya meminta bantuan untuk biaya kebutuhan sehari-hari karna ada yang harus dibeli juga seperti pempers dan obat-obatan."

Hingga saat ini biaya rumah sakit ditanggung BPJS, namun Anisa membutuhkan biaya yang harus diupayakan sendiri, seperti: pampers, transport, biaya hidup selama menunggu di rumah sakit dan biaya obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS.

Kini tubuh Anisa terlihat sangat kurus, tergolek lemas, tampak kepayahan menahan dahsyatnya rasa sakit. Berulang kali ia meringis kesakitan sembari mengusap kakinya yang bengkak dan pada tumor di punggungnya mulai mengeluarkan cairan seperti nanah.

Dahsyatnya rasa sakit yang diderita, tak membuat Anisa putus asa. Ia tetap berharap dan optimis bisa sembuh. “Sakiiit... saya ingin segera sembuh Pak,” ujarnya singkat.

Meski dililit keterbatasan ekonomi, Herman (55) tetap setia menemani putri semata wayangnya berobat mengupayakan kesembuhan.

Herman, sang ayah, merasa berat dengan ujian yang menimpa anaknya, lantaran kondisi ekonominya sangat sulit. Dengan profesi sebagai buruh tani, penghasilannya tak bisa diharap banyak untuk biaya pengobatan anaknya. Apalagi, selama merawat putrinya, Herman tidak bisa lagi mencari nafkah. Oleh sebab itu ia sangat berharap bantuan dari kaum muslimin.

Untuk meringankan beban musibah Anisa Nurrahman yang tengah berjuang hidup mati melawan tumor ganas, IDC menyerahkan bantuan awal sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan bantuan paket sembako untuk kebutuhan di rumah singgah melalui program Infaq Darurat.

INFAQ DARURAT PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM

Beban hidup yang dipikul Ananda Anisa Nurrahman adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ 

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya...” (HR Muslim).

Donasi untuk membantu Ananda Anisa Nurrahman bisa disalurkan melalui program INFAQ DARURAT:

  1. Bank Syariah Indonesia (BSI), No.Rek: 7050.888.422.
  2. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005.
  3. Bank DKI Syariah, No.Rek: 7052.4715.862.
  4. Bank BJB Syariah, No.Rek: 006010.2072.450.
  5. Bank BTN Syari’ah, No.Rek: 712.307.1539.
  6. Bank BCA, No.Rek: 1641.999.666.
  7. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289.
  8. Bank BNI, No.Rek: 5353.5757.10.
  9. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302.
  10. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300.

*) Semua rekening atas nama: Yayasan Infaq Dakwah Center.

 

 

CATATAN:

  • Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
  • Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqDakwahCenter.com.
  • Bila biaya sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
  • Info & Konfirmasi: 08122.700020 – 087720.700020 – 08567.700020.