News

Balita Hydrocepalus Jihan Asyakira Wafat, Donasi telah Diserahkan dari Pengobatan hingga Pemakaman


SEMARANG (Infaq Dakwah Center) – Segala upaya terbaik telah ditempuh untuk kesembuhan Jihan Asyakira, balita yang digadang-gadang kedua orang tuanya agar kelak tumbuh menjadi ulama mujahid. Atas bantuan donatur Infaq Dakwah Center (IDC) dan kaum muslimin setempat, kelainan hydrocephalus (kelebihan cairan otak) telah dioperasi dengan sukses sehingga kepalanya tidak lagi membesar.

Beberapa bulan setelah operasi, Allah berkehendak lain dengan memanggilnya. Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Takdir Allah pasti yang terbaik, kedua orang tua Jihan melepas kepergian anak semata wayangnya dengan ikhlas.

Pasca operasi hydrocephalus di RSUP dr. Karyadi Semarang lalu, kesehatan Jihan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Jihan semakin ceria dan badannya semakin gemuk (photo di Bulan Romadhon). Dengan ditanamnya selang yang menghubungkan kepala dan saluran pembuangan di perut, problem kelebiran cairan getah bening sudah teratasi, sehingga kepalanya tidak membesar lagi.

Tiga hari menjelang hari raya Idul Fitri, Jihan menderita demam dan pilek. Ayahnya tidak sempat membawanya ke dokter karena pekerjaannnya sebagai satpam sebuah mini market yang  mengharuskan jaga full time di akhir Ramadhan. Ayahnya baru sempa membawa Jihan ke dokter pada satu hari menjelang Idul Fitri. Setelah diobati di klinik terdekat dengan berbagai obat-obatan, panas Jihan menurun dan pileknya pun sembuh.

...Berbahagilah para donatur yang sempat berinfak membantu pengobatan Jihan. Insya Allah di akhirat kelak Jihan menjadi saksi bahwa mereka adalah manusia pilihan yang layak ditolong Allah, karena tulus membantu sesama mukmin yang tertimpa musibah...

Qadarullah, tepat pada hari raya Idul Fitri, Sabtu (10/8/2013), Jihan mengalami sesak napas yang parah dan badannya membiru. Tak membuang-buang waktu, Jihan pun dilarikan kedua orang tuanya ke RSUP dr. Karyadi Semarang untuk dirawat inap. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun, sekitar pukul 21.30 WIB Jihan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter yang merawatnya.

Jenazah Jihan disemayamkan di rumah keluarga di kawasan Kuningan Semarang Utara. Esoknya, Ahad pagi (11/8/2013) pukul 10.00 WIB Jihad dimakamkan di pemakaman umum Pancang tak jauh dari rumah duka.

Utusan IDC yang hadir dalam pemakaman, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dengan menyerahkan bantuan tunai Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) untuk biaya pemakaman.

Ahmad Aldi, ayah kandung Jihan mengucapkan ribuan terima kasih kepada para donatur IDC yang telah membantu anak semata wayangnya, dari biaya pengobatan hingga pemakaman. “Terima kasih pak, atas bantuan seluruh donatur IDC. Jazakumullah khairan katsiran kepada IDC dan para donatur atas bantuan, perhatian dan Supportnya. Semoga Allah mengganti bantuannya dengan balasan yang lebih baik,” ujarnya setelah prosesi pemakaman.

Seperti diberitakan IDC sebelumnya, Aldi dan Widya adalah pasangan muda aktivis Islam dari kota Semarang yang gigih memperjuangkan tegaknya Syariat Islam. Dari hasil pernikahannya, Allah mengaruniakan kelahiran Jihan Asyakira pada pada 2 Februari 2013 dalam keadaan normal dengan berat badan 2,6 kg dan lingkar kepala 37cm. Namun dalam waktu satu pekan, lingkar kepala berkembang tak wajar menjadi 42 cm dengan tubuh yang semakin membiru.

Ternyata Jihan menderita hydrocephalus, yaitu akumulasi cairan bening yang berlebihan dalam otak sehingga mengelilingi otak dan sumsum tulang, yang berakibat pada pelebaran yang abnormal dari ruang-ruang dalam otak. Akibatnya, kepalanya cepat membesar melebihi kewajaran.

Jihan pun dilarikan ke RS Tugu Semarang. Di rumah sakit tersebut Ananda Jihan dimasukkan di Incubator selama 20 hari. Namun karena keterbatasan peralatan, maka balita Jihan dirujuk ke RS Kariyadi, Senin (18 /3/2013).

Di rumah sakit yang lebih lengkap ini, dokter yang memberi pertolongan untuk mengeluarkan cairan yang ada di kepala Jihan dengan jalan menanamkan selang sepanjang kurang lebih setengah meter yang menghubungkan kepala dengan perut. Selang berkualitas yang diimpor dari luar negeri itu ditanam di dalam kelapa sebelah kanan, melalui leher menuju perut, untuk mengeluarkan cairan otak yang terus berproduksi. Karena jika cairan otak ini tidak dikuras, maka kepalanya akan terus membesar.

Berbahagilah para donatur yang sempat menginfakkan dananya untuk pengobatan Jihan. Insya Allah di akhirat kelak Jihan menjadi saksi bahwa para donatur yang telah membantunya adalah orang-orang mukmin sejati yang mencintai dan mengasihi sesama mukmin laksana satu tubuh. Mereka adalah manusia pilihan yang layak mendapat karunia pertolongan dan kemudahan Allah, karena ketulusan dalam membantu sesama mukmin yang tertimpa musibah.

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim). [Abu Abdulloh AZ]

Berita Terkait:

  1. Balita Anak-anak Mujahid Kritis di RS, Butuh Uluran Tangan Kita. Ayo Bantu!!
  2. Donasi Balita Jihan Asyakira Telah Diserahkan, Hydrocephalus di Kepalanya Sudah Dioperasi
  3. Bantuan Pengobatan Telah Diserahkan, Saief Anak Mujahid Kini Rawat Jalan
  4. Balita Hydrocepalus Jihan Asyakira Wafat, Donasi telah Diserahkan dari Pengobatan hingga Pemakaman.