News
Mari Bantu! Izzuddin Al-Qossam Tergolek Lemah di Ruang Gawat Darurat
JAKARTA (idc.voa-islam.com) – Cita-cita Samido agar anak kesayangannya menjadi mujahid tangguh yang menggadaikan hidup dan matinya di jalan Allah, mendapat ujian berat.
Samido adalah aktivis yang memiliki ghirah tinggi untuk perjuangan syariat Islam. Di tempat tinggalnya, kawasan Serdang Jakarta Pusat, ayah berusia 37 tahun ini sangat aktif dan sibuk memakmurkan masjid Al-Hidayah yang tak jauh dari rumahnya. Kesibukan dakwah dan sosial yang ditekuni selama ini, antara lain sunatan massal, bakti sosial, TPA, dan masih banyak lagi. Berbagai taklim dan kegiatan bertema penegakan syariah Islam pun aktif diikutinya di berbagai wilayah.
Demi cita-cita melahirkan generasi mujahid itulah, Samido menyematkan nama Izzuddin Al-Qossam kepada anak ketiga yang lahir 15 bulan lalu itu. Ia terobsesi dengan sosok Syaikh Izzuddin Al-Qassam, mujahid yang syahid di Palestina dalam jihad membela kaum Muslimin dan menentang Zionis Yahudi.
Kini, Izzudin Al-Qossam yunior sudah 12 hari tergolek lemah di ruang gawat darurat PICU (Paediatric Intensive Care Unit) lantai 5 RSUD Koja, Jakarta Utara. Ventilator serta alat-alat penopang kehidupan lainnya tampak menempel pada tubuh mungil yang montok itu. Asupan makanannya pun disuplai dengan selang menuju ke lambung.
Awalnya, calon mujahid ini menunjukkan gejala tidak sehat pada Kamis (3/5/2012). Tiba-tiba Izuddin mengalami kejang-kejang, sehingga dilarikan kedua orang tuanya ke RS Sulianto Saroso, Sunter Jakarta Utara.
Malangnya, rumah sakit ini hanya bisa merawat selama satu malam. Karena ruangan gawat darurat (ICU) penuh, maka Izzuddin dirujuk ke RS Koja, Jakarta Utara. Menurut diagnosa dokter, Izzuddin menderita radang otak. “Belum ada tindakan yang bisa diambil, sementara dokter hanya berusaha mengantisipasi infeksi yang telah menjalar,” ujar Samido kepada voa-islam.com yang membesuknya.
Bagi Samido, betapapun kronisnya penyakit yang dialami anaknya, ia tidak berputus asa. Ia teringat sabda Nabi SAW: “Janganlah kalian berangan-angan mati disebabkan musibah yang menimpanya....” (HR Bukhari, Muslim).
Di mata Samido, meski sudah terbayang betapa besar dana pengobatan anaknya itu, namun belum terbayang dari mana biaya itu dipenuhinya. Gaji bulanan yang didapatnya sebagai karyawan ekspedisi, jelas jauh di bawah kekurangan untuk menutupi biaya pengobatan. Namun Samido tetap optimis, ikhtiar dan tawakkal kepada Allah. Di tengah ikhtiar dan kesungguhan berdoa, Samido bergantian dengan istrinya menunggui si buah hati. Dari pagi sampai sore, Samido harus menunaikan tugas pekerjaan, sementara malamnya ia maraton menjaga Izzuddin di rumah sakit. “Kami minta doanya agar Allah memberikan yang terbaik bagi ananda Izzuddin,” pinta Samido.
Malam yang semakin larut memaksa voa-islam.com untuk pamit pulang dari ruang. Kami pun izin meninggalkan Izzuddin yang sedang terbaring melawan rasa sakit, untuk bertahan hidup menggapai cita-cita sebagai mujahid.
Semoga Allah melimpahkan kesabaran pada antum sekeluarga, menghapus dosa-dosa karena ridha akan takdir-Nya, memudahkan segala urusan, aamiin. Semoga lekas sembuh putra saudara kami Izzuddin Al-Qossam.
Bagi pembaca voa-islam.com yang terpanggil untuk membantu meringankan beban sesama Muslim untuk pengobatan Izzuddin Al-Qassam, bisa menyalurkan donasi melalui program DINAR (Dana Infaq Darurat) untuk Keluarga Mujahid dan aktivis Islam:
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No.Rek: 0120043587
a/n Budi Haryanto
Bank Muamalat Indonesia (BMI)
No.Rek. 0132465841
a/n Budi Haryanto
Bank Mandiri
No.Rek: 0060006012623
a/n Budi Haryanto
BCA (Bank Central Asia)
No.Rek: 6310230497
a/n Budi Haryanto
Duka umat Islam adalah duka kita semua, dan kebahagiaan kita harus bisa mereka rasakan juga. Karena setiap umat beriman itu bersaudara seperti satu jasad yang utuh.
“Orang-orang mukmin itu bagaikan seorang manusia yang satu. Jika kepalanya terasa sakit, maka seluruh badannya pun ikut merasakan demam dan tidak bisa tidur” (Muttafaq ‘Alaih).
Mari bantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah kita akan mendatangkan barakah dan kemudahan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).
CATATAN:
Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan dana lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 100 (seratus ratus rupiah). Misalnya: Rp 1.000.100,- Rp 500.100,- Rp 200.100,- Rp 100.100,-dan seterusnya.
Info dan konfirmasi: Mumtaz (08999.704050), Abu Izzul (0813.1638.6463).