News
Bantuan Tahap Kedua Diserahkan, Kakek Bandi Sudah Dioperasi Tumor Mata
Alhamdulillah, amanah dari para donatur Infaq Dakwah Club (IDC) voa-islam tahap kedua untuk operasi tumor mata Kakek Bandi telah diserahkan hari ini, Rabu (26/9/2012).
Bantuan sebesar Rp 1.668.000 itu diserahkan menyusul bantuan tahap pertama sebesar Rp 10.103.000 yang diserahkan pada Rabu (19/9/2012). Total seluruh dana yang disalurkan adalah sebesar Rp 11.771.000 (sebelas juta tujuh ratus tujuh puluh satu ribu rupiah).
Dengan dana bantuan IDC itu, Kakek Bandi sudah menjalani dua kali operasi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung beberapa hari lalu. Operasi pertama dilakukan untuk pengangkatan tumor, disusul operasi kedua untuk pengambilan kulit rahang sebelah kiri untuk menutupi lubang bekas pengangkatan tumor.
Saat ini, usai operasi, Kakek Bandi tidak pulang ke rumahnya di Garut, tapi menetap sementara di rumah salah satu sanak keluarganya di Cimahi, karena masih harus menjalani beberapa kali kontrol dan rawat jalan di RS Mata Cicendo.
Kakek Bandi sangat berterima kasih atas kedermawanan para donatur IDC. Dengan bantuan itu, Kakek Bandi bisa kembali beraktivitas ibadah lebih maksimal, terutama Tilawatul Qur’an, qiyamullail dan shalat jama’ah di masjid untuk bertaqarrub kepada Allah di usia yang semakin senja, menyongsong husnul khatimah.
Momen sangat mengharukan terjadi saat Azzam, relawan IDC berpamitan pulang. Kakek Bandi berurai air mata melepas kepergian relawan IDC. “Kakek berterima kasih ya Nak, salam untuk para dermawan IDC. Kakek terharu sekali. Mereka belum kenal Kakek tapi tulus membantu Kakek. Kakek doakan semoga mereka dimudahkan segala urusannya dan diluaskan rezekinya oleh Allah,” ujar pria berusia 89 tahun itu dengan mata berlinang.
Kakek Bandi: Ahli Ibadah Perindu Surga dari Garut
Sebagaimana diberitakan IDC sebelumnya, Kakek Bandi bin Encik adalah ahli ibadah yang memiliki etos kerja yang tinggi.
Seiring dengan usia yang makin, Kakek Bandi justru semakin rajin beribadah, pengajian dan beraktivitas di masjid. Dusun tempat tinggalnya, Kampung Cileunca desa Ciwangi Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut Jawa Barat memang sangat religius. Keluarga Pak Bandi sendiri besar di lingkungan ulama dan pesantren kampung.
Kebiasaan Pak Bandi ini patut diteladani. Malam hari usai magrib ia rutin membaca Al-Qur’an. Usai shalat isya, kalau tidak ada aktivitas ia istirahat yang diawali dengan membaca Al-Qur'an sebelum tidur. Sepertiga malam, ia bangun dan untuk tahajud dan membaca Al-Qur’an hingga subuh. Usai shalat shubuh dan berzikir, ia lanjutkan taqarrub kepada Allah dengan tilawatul Qur’an.
Subhanallah!! Begitulah amaliah harian Kakek Bandi untuk menyongsong ajal demi menggapai husnul khatimah.
Namun 3 bulan terakhir aktivitas Kakek Bandi mulai terganggu setelah menderita tumor di mata kirinya. Ujian penyakit ini mengakibatkan uzur sehingga tidak bisa lagi mengikuti pengajian dan shalat jamaah di masjid. Jamaah masjid nampak ada yang kurang tanpa kehadiran Kakek Bandi. Maklum, di kampungnya, ia dikenal sebagai sosok yang sabar, ramah dan baik hati. Tidak ada kamus bertengkar, marah-marah atau bermusuhan dalam riwayat hidupnya.
Mulanya, tumbuh bintik hitam seperti tahi lalat di mata kiri Kakek Bandi akibat luka kecil. Karena awam soal kesehatan, luka itu dibiarkan tanpa diberi obat penyembuh luka atau cairan anti infeksi/kuman. Makin hari luka itu tidak hilang, justru hidup berkembang menjadi seperti bisul kecil yang mengeluarkan nanah dan darah setiap hari.
Bisul itu makin membesar dan menimbulkan rasa sakit yang tiada tara: gatal, sakit dan nyut-nyutan.
Subhanallah, sudah tiga bulan rasa sakit itu diderita Kakek Bandi dengan sabar dan tawakkal kepada Allah. Ia berharap sakit yang dideritanya itu bisa menjadi sarana penghapus dosa.
Saat hari raya Idul Fitri kemarin, meski sakitnya makin parah, Kakek Bandi tetap menunjukkan sikap periang dan ramah. Ia berprinsip tak mau merepotkan orang lain yang dipegangnya sejak jaman penjajahan Belanda dulu.
Selama ini Kakek Bandi berikhtiar menggapai kesembuhan dengan obat-obatan tradisional dan obat-obatan eceran, namun tidak ada hasilnya. Puncaknya, pertengahan September lalu matanya terus mengucurkan darah, sehingga dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (19/9/2012), meski dengan biaya yang jauh dari cukup.
Alhamdulillah, pada saat yang tepat IDC menyampaikan dana infaq umat sebesar Rp 10.103.000 langsung ke rumah sakit.
Semoga Allah Ta’ala mencatat segala infaq kaum Muslimin sebagai amal shalih dan membalasnya dengan berbagai kebaikan, keberkahan, pertolongan dan kemudahan di dunia dan akhirat. Sesuai dengan Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim). [taz, lit]
Berita terkait: