Kanker Mata Ganas, Balita Syauqi Syahid Harus Dioperasi. Ayo Bantu!!

SALATIGA (Infaq Dakwah Center) – La hawla wala quwwata illa billah. Usianya baru 3 tahun, tapi beratnya ujian yang dipikulnya melebihi beban ujian orang dewasa. Hari-harinya hanya diisi dengan terbaring merasakan rasa sakit menyanggah daging tumbuh di matanya yang menonjol keluar sebesar buah mangga. Akibatnya, bola mata kirinya terdorong keluar sejauh 10 cm, melekat di ujung daging tumbuh berwarna merah itu.

Penyakit kanker mata (retinoblastoma) yang diderita Syauqi tergolong ganas dan sudah dalam tahap stadium lanjut.

Akibatnya, tak sedetik pun bisa dirasakannya masa-masa ceria selayaknya bocah balita seusianya. Syauqi hanya bisa tergolek lemah di Rumah Sakit. Badannya kurus, lantaran asupan makanannya tak normal sebagaimana anak-anak normal lainnya. Syauqi hanya mengonsumsi susu dan bubur bayi, dibantu infus selama diopname. 

Menurut dokter, satu-satunya jalan penyembuhan, kanker mata Syauqi harus dioperasi dan diperkirakan memakan biaya mencapai seratusan juta rupiah.

Dengan profesi hanya sebagai seorang guru agama di sekolah swasta, Luthfi Hakim hanya bisa bertawakal kepada Allah dan pasrah atas nasib putranya. Selama ini, ia sudah mangkir dari pekerjaannya di sekolah, untuk fokus memperjuangkan pengobatan anaknya di luar kota. Ia bertekad Syauqi harus sembuh dari kanker ganas yang dideritanya.

“Yang membuat saya merasa kuat dan semangat memperjuangkan pengobatan anak saya, sejak kecil Syauqi tidak pernah rewel, mengeluh sakit meski dia sudah bisa bicara,” kata Luthfi kepada relawan IDC di rumah sakit swasta yang memadukan medis dengan thibbunnabawi di Salatiga, Senin (3/6/2013).

...Musibah kanker mata Syauqi adalah penderitaan kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh...

Saat berita ini ditulis, Syauqi telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta dan dalam waktu dekat akan dioperasi.

Syauqi adalah putra semata wayang pasangan Lutfi Hakim (26) dan Rizka Fitriana (24), dua orang aktivis Islam asal Pekalongan, Jawa Tengah. Keduanya adalah pasangan idealis, sama-sama alumnus pesantren tauhid jihadi terbesar di Sukoharjo Jawa Tengah, angkatan tahun 2007. Proses pernikahan mereka juga sangat islami, mereka menikah di jalan dakwah tahun 2008.

Dari pernikahan yang berkah, Allah mengaruniakan amanah kepada keduanya dengan seorang putra pada bulan Maret 2010. Luthfi menggadang-gadang agar kelak buah hatinya tumbuh menjadi mujahid sejati yang memenangkan negeri-negeri Islam. Karena kerinduan itulah ia menyematkan nama yang indah untuk buah hatinya Syauqi Syahid Al-Fatih.

Qadarullah…!! Luthfi punya rencana, tapi Allah Ta’ala memiliki kehendakNya sendiri. Syauqi mengalami kelainan pada mata kirinya sejak berumur 7 bulan. Mata sebelah kiri Syauqi tumbuh seperti mata kucing. Hasil diagnosa dokter menyatakan Syauqi mengalami kebutaan pada mata kirinya.

...Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam...

Kedua orang tua Syauqi bukannya diam tak berbuat apa-apa, sejak diketahui putranya mengalami kelainan. Mereka telah banting tulang mengupayakan pengobatan anak semata wayangnya. Dari pengobatan herbal (alternatif) hingga kedokteran modern. Berbagai rumah sakit dari daerah lokalnya, hingga Tangerang, Solo, Salatiga dan Yogyakarta telah ditempuhnya.

Namun, penyakit Syauqi bukannya sembuh kian lama justru kian bertambah parah. Saat usianya berumur 2,5 tahun, pembengkakan di mata sebelah kiri kian bertambah besar.

Ananda Syauqi Jihadi menanti uluran tangan kita semua untuk menjalani operasi kanker mata yang sangat ganas. Semoga kesembuhan itu, bisa menghadirkan keceriaan dalam hidupnya agar kelak bisa menggapai cita-cita menjadi mujahid fisabilillah.

 

DERITA SYAUQI ADALAH DERITA KITA JUGA, AYO BANTU!!

Musibah yang dialami ananda Syauqi Jihadi adalah penderitaan kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

Dengan membantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah akan mendatangkan barakah, pertolongan dan kemudahan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim).

Bagi kaum Muslimin yang terpanggil untuk membantu meringankan biaya pengobatan ananda Syauqi Jihadi silahkan mengirimkan donasi ke program Dana Infaq Darurat (DINAR) IDC:

  1. Bank Muamalat, No.Rek: 34 7000 3005 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  2. Bank BNI Syari’ah, No.Rek: 293 985 605  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  3. Bank Syariah Mandiri (BSM), No.Rek: 7050 888 422  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  4. Bank Mandiri, No.Rek: 156 000 696 4037  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  5. Bank BRI, No.Rek: 0139 0100 1736 302  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  6. Bank BCA, no.rek: 6310230497 a/n Budi Haryanto (Bendahara IDC).

 CATATAN:

  1. Demi kedisiplinan amanah agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
  2. Bila biaya pengobatan Syauqi Jihadi sudah tercukupi, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
  3. Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: idc.voa-islam.com.
  4. Info: Mumtaz (08999704050)

BERITA TERKAIT:

  1. Kanker Mata Ganas, Balita Syauqi Syahid Harus Dioperasi. Ayo Bantu!!
  2. Innalillahi Wainna Ilayhi Roji'un... Balita Syauqi Wafat, Bantuan Telah Diserahkan untuk Biaya Rumah Sakit.
  3.