Harus Dioperasi Tumor Otak, Dai Tauhid Ustadz Abu Sa’ad Butuh Donasi. Ayo Bantu!!

 

BOYOLALI, Infaq Dakwah Center (DC) –  Mendapat ujian Allah, Ustadz Abu Sa’ad Abdurrozzaq harus absen dari rutinitas dakwah di berbagai masjid, forum kajian dan majelis taklim. Tumor otak juga membuatnya uzur mengawal kebutuhan kelima anaknya yang sedang studi di pesantren dan sekolah Islam.

Saat berita ini diturunkan, ustadz bernama asli Muhammad Taslih ini hanya bisa terbaring di ruang High Care Unit (HCU) RS Moewardi Surakarta. Ustadz paruh baya ini menunggu operasi kepala untuk mengeluarkan tumor ganas yang bersarang di dalam otak.

Tumor otak Abu Sa’ad ini berkembang cukup cepat, hanya terjadi yaitu dalam waktu satu setengah bulan dari keluhan awal yang dirasakannya. Selama itu, abi dari lima anak ini bolak-balik periksa ke rumah sakit hampir seminggu sekali.

Mulanya, Abu Sa’ad merasakan pusing berat sehingga seharian ia susah tidur. Akhirnya diperiksakan ke dokter setempat, tak jauh dari rumahnya. Tensinya terus meningkat, sehingga Abu Sa’ad melakukan pemeriksaan rutin berkali-kali selama dua pekan. Karena belum ada kemajuan yang berarti, maka pada hari Ahad (22/12/2013), Abu Sa’ad dilarikan ke RSU Pandan Arang Boyolali. Dengan keterbatasan fasilitas dan perlunya tindakan khusus, maka enam hari kemudian Abu Sa’ad dirujuk ke RS Moewardi Surakarta.

Dengan peralatan yang cukup lengkap di RS Moewardi, akhirnya terdiagnosa penyakit yang selama ini bersarang di kepalanya, yaitu didapatkan tumor ganas di dalam otak. Maka dokter ahli merekomendasikan untuk dilakukan operasi. Saat itu dana belum mencukupi sehingga keluarga memutuskan untuk dilakukan rawat jalan tanpa operasi. Selama rawat jalan, Abu Sa’ad juga menempuh pengobatan alternatif dengan obat herbal dan akupuntur di rumah.

...Keluarga Ustadz Abu Sa’ad bisa dibilang “full dakwah.” Istrinya berdakwah dengan profesi pendidik di TK Islam. Kelima anaknya disetting menjadi juru dakwah, dengan menimba ilmu di berbagai pesantren...

Mengingat keterbatasan dana, atas saran beberapa kerabat Ustadz Abu Sa’ad berikhtiar ke RS Banyubening untuk menjalani terapi dengan alat pembasmi kanker ECCT. Setelah diterapi selama 7 hari, akhirnya Abu Sa’ad diperbolehkan pulang.

Baru empat hari di rumah, Abu Sa’ad kembali mengalami drop dan dilarikan kembali ke RS Boyolali. Setelah dirawat inap 7 hari, Ustadz diperbolehkan pulang. Baru dua hari di rumah, ustadz mengalami drop lagi sehingga harus dilarikan lagi ke RS Boyolali. Akhirnya keesokan harinya dirujuk ke RS Kariyadi Semarang atau ke RS Dr Sarjito Salatiga.

Qadarullah, kedua rumah sakit yang dirujuk ini penuh, padahal Abu Sa’ad butuh penanganan segera. Terpaksa Ustadz dirujuk ke RS Moewardi Surakarta. Saat ini Abu Sa’ad diopname di ruang HCU untuk menjalani operasi pertama.

Biaya pengobatan tumor otak ini tidak murah. Sampai saat ini, belum operasi saja sudah menghabiskan dana sekitar 30 jutaan dan diperkirakan terus membengkak untuk operasi, biaya obat, dan lain sebagainya.

Keluarga Besar Full Dakwah Tauhid

Abu Sa’ad adalah dai tauhid yang aktif mengadakan taklim di berbagai masjid di daerahnya. Di masyarakat, ia menjadi salah satu rujukan dakwah, terbukti jadwal kajiannya di berbagai masjid maupun kelompok taklim/kajian masyarakat cukup padat.

Selama dirawat, meski menahan sakit di kepala yang luar biasa, Abu Sa’ad tak pernah putus mengingat Allah. Di sela-sela kesadarannya, yang terpikir hanyalah prioritas shalat. Meski kesadarannya terganggu, namun ingatan untuk shalat tak pernah pudar. Bahkan ketika mendengar azan, ia ingin melepas kabel-kabel yang melilit tubuhnya, karena ingin shalat berjama’ah ke masjid.

Bersama para aktivis di Boyolali, ustadz berusia 45 tahun ini aktif di yayasan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan. Salah satu amal usahanya adalah berdakwah di kalangan anak dengan mendirikan TK Islam Terpadu (TKIT) dan SD Islam Terpadu (SDIT) Al-Manan Boyolali.

Dari pernikahannya dengan Mahmudah Hayati, Ustadz yang berdomisili di Ngemplak Randusari Teras Boyolali ini dikaruniai lima orang anak yang semuanya dididik di lingkungan pesantren dan pendidikan islami.

Keluarga Ustadz Abu Sa’ad bisa dibilang “full dakwah.” Istrinya memilih berdakwah dengan profesi pendidik di TK Islam. Ketiga anak pertamanya disetting menjadi juru dakwah, dengan menimba ilmu di berbagai pesantren Tahfizhul Qur’an (penghafal Al-Qur'an) di Ngawi dan Semarang. Sementara kedua anak bungsunya masih menimba ilmu di SDIT Al-Mannan Boyolali.

...Biaya pengobatan tumor otak sampai saat ini, belum operasi saja sudah menghabiskan dana sekitar 30 jutaan. Dan diperkirakan terus membengkak...

DONASI PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM

Musibah yang dialami Ustadz Abu Sa’ad dan keluarganya adalah penderitaan kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

Dengan membantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah akan mendatangkan keberkahan, kemudahan dan pertolongan Allah di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat... Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya” (HR Muslim).

Bagi kaum Muslimin yang terpanggil untuk membantu meringankan biaya pengobatan tumor otak Ustadz Abu Sa’ad bisa mengirimkan donasi ke program Dana Infaq Darurat (DINAR) IDC:

  1. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  2. Bank BNI Syari’ah, No.Rek: 293.985.605  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  3. Bank Mandiri Syariah (BSM), No.Rek: 7050.888.422  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  4. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.728.9 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  5. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  6. Bank BCA, no.rek: 631.0230.497 a/n Budi Haryanto (Bendahara IDC)

 

CATATAN:

  1. Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
  2. Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: infaqdakwahcenter.com.
  3. Bila biaya pengobatan Ustadz Abu Sa’ad sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
  4. Info: 08567.700020 – 08999.704050 PIN BB: 2AF8061E.

 

BERITA TERKAIT:

  1. Tumor Otak Telah Dioperasi, Donasi Telah Diserahkan, Ustadz Abu Saad Masih Butuh Bantuan
  2. Harus Dioperasi Tumor Otak, Dai Tauhid Ustadz Abu Sa’ad Butuh Donasi. Ayo Bantu!!