Fatkhur Bocah Tumor Ganas Tutup Usia, Donasi Rp 12,1 Juta Sudah Diserahkan

 

Setelah bertarung nyawa melawan tumor ganas selama 15 bulan, akhirnya Fatkhur Kurniawan menyerah kepada Malaikat Maut. Dari kunjungan pertama sampai pemakaman, donasi sebesar Rp 12.172.000,- sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Semoga Allah mengganjar infaq tersebut dengan berbagai kemudahan, pertolongan, keberkahan, pahala dan surga-Nya. Karena mereka telah membuktikan keimanannya dengan membantu meringankan beban saudara-saudara sesama Muslim dari kesulitan.

 

PURWOREJO, Infaq Dakwah Center (IDC) – Bocah SD penderita tumor ganas itu tutup usia pada usia 11 tahun saat menjalani pengobatan di klinik tumor Situbondo Jawa Timur, Senin pagi (6/8/2018) sekitar pukul 07.00 WIB.

Berbagai ikhtiar memburu kesembuhan dari tumor otot ganas, tapi daging tumor yang bersarang di pundak kirinya terus membesar. Bermacam-macam terapi dari herbalis hingga medis sudah ditempuh, bahkan kemoterapi sudah dijalani sebanyak 37 kali, padahal batas maksimal kemoterapi hanya 26 kali. Dan takdir Allah Ta’ala menjadi akhir ketentuan yang terbaik.

Atas saran dan rekomendasi banyak orang, Slamet Widodo membawa Fatkhur berobat tumor ke terapis di Klinik Tradisional Situbondo sejak Rabu (1/8/2018). Namun baru menjalani terapi lima hari, Fatkhur menghembuskan nafas terakhirnya.

Jenazah  Fatkhur langsung dibawa pulang ke rumah pukul dua siang. Setelah menempuh perjalanan darat selama 12 jam, jenazah Fatkhur tiba di kampung halamannya, Kampung Dukuh Dungus Rt 2/Rw 1 Grabag Purworejo Jawa Tengah, sekitar pukul 01.30 pagi dini hari. Tak lama berselang, rombongan Relawan IDC Solo Raya tiba di rumah duka.

“Fatkhur sudah tidak ada pagi sekitar jam tujuh. Siang jam dua kita langsung pulang dan sampai dini hari jam setengah dua,” ujar Slamet dengan suara lirih terisak kepada Relawan IDC, Senin pagi (7/8/2018).

Beberapa jam kemudian, rumah duka Fatkhur dipenuhi warga, sanak famili, tokoh desa dan pejabat pemerintah yang turut berbela sungkawa dan ikut shalat jenazah. Pukul 09.30 WIB jenazah Fatkhur dimakamkan

Slamet mengungkapkan terima kasih kepada para donatur IDC yang telah meringankan biaya selama Fatkhur menjalani pengobatan.

...Seberapa pun infak para donatur, semoga jadi amal shalih yang diganjar Allah dengan pahala, keberkahan dan surga Firdaus...

“Saya mewakili keluarga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada donatur IDC dan seluruh kaum muslimin yang membantu kami. Semoga Allah membalas kebaikan semuanya,” tuturnya dengan mata sembab.

“Iya pak, kami mewakili para donatur IDC turut berduka cita. Kami doakan semoga dengan keshalihannya, ananda Fatkhur bisa menjadi penolong kedua orang tuanya di akhirat nanti. Aamin,” ujar Mas Sedyo, Koordinator IDC Solo Raya.

Bocah Shalih yang Tangguh, Perindu Shalat Jamaah di Masjid

Seperti diberitakan sebelumnya, bocah malang usia kelas 4 SD ini menderita tumor ganas sejak tahun 2017. Tumor yang menyerang otot di pundaknya berkembang sangat cepat dari ukuran sekepal tangan orang dewasa menjadi sebesar bola basket. Bahkan ukuran tumornya lebih besar dari ukuran punggungnya.

Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh selama 15 bulan dari herbalis, terapi tradisional, puskesmas setempat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tjitrowardojo Purworejo hingga RS Sardjito Yogyakarta. Fatkhur sudah menjalani kemoterapi 37 kali, padahal batas maksimal kemoterapi hanya 26 kali, tapi segala upaya tidak ada yang membuahkan hasil kesembuhan.

Di mata keluarga dan teman-temannya, Fatkhur adalah anak shalih yang tangguh. Ia bukan anak yang cengeng dan manja, meski sakit yang dirasakannya terus meradang setiap saat. Bahkan saat bulan Ramadhan, dengan kondisi sakit yang hebat, Fatkhur merengek minta ikut shalat tarawih berjamaah di masjid kampungnya. Slamet Widodo, sang ayah  pun membopongnya ke masjid untuk shalat tarawih berjamaah.

Dalam perjuangan melawan tumor ganas, kedua orang tuanya harus pontang-panting dalam kondisi serba kekurangan dan super dhuafa. Sang ayah, Slamet Widodo hanyalah seorang buruh serabutan yang penghasilannya minim serta tidak menentu. Sedangkan Khosyati, sang ibu, bekerja sebagai buruh di rumah tetangga yang berjualan susu kedelai dengan upah 16 ribu rupiah perhari.

Infaq Jadi Amal Shalih, Saksi Iman dan Kunci Surga

Kepada seluruh donatur yang telah berinfaq membantu biaya pengobatan dan perawatan Fatkhur Kurniawan, semoga dibalas Allah dengan berbagai kemudahan, kesuksesan, pahala, keberkahan dan surga-Nya.

Seberapa pun infaknya, insya Allah tercatat sebagai amal shalih yang menjadi saksi bahwa mereka layak mendapat pertolongan dan kemudahan di dunia dan akhirat. Karena mereka telah membuktikan keimanannya dengan membantu meringankan beban saudara-saudara sesama Muslim dari kesulitan.

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...” (HR Muslim). [Sedyo, Dapid, Nizam]

BERITA TERKAIT:

  1. Fatkhur Bocah SD Digerogoti Tumor Otot Ganas. Ayo Bantu.!!!
  2. Fatkhur Kurniawan Bocah Tumor Ganas Tutup Usia, Donasi 12,1 Juta Rupiah Sudah Diserahkan
  3. Video Sebelum Wafat: https://youtu.be/tDQL7q57hd4.
  4. Video Pemakaman: https://youtu.be/XsI8wfrAeNk.