Alhamdulillah, 23 Juta Dana Yatim Ambon dari Donatur IDC Telah Diserahkan
AMBON (infaq dakwah club) – Sabtu hingga Ahad kemarin (22-23/10/2011), delegasi IDC kembali mengunjungi kaum Muslimin Ambon. Kondisi terakhir kota Ambon masih begitu tegang lantaran terjadi beberapa insiden seperti peledakan bom rakitan dan pembakaran rumah.
Sebelumnya, para tokoh Ambon mewanti-wanti agar IDC menunda kunjungan ke Ambon. Namun demi menyampaikan amanah dari pembaca setia IDC, pemimpin redaksi tetap menugaskan Ahmed Widad untuk terbang ke Ambon guna penyaluran dana umat.
Berangkat dari bumi Bekasi Sabtu (22/10/2011) pukul 02.00 WIB, Widad dan Ustadz Bernard Abdul Jabbar tiba di bandara Pattimura Ambon pukul 12.00 WIT.
Di luar Bandara sudah menunggu Ustadz Abu Imam Abdurrahim, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Maluku, dengan mobil sewaan menuju pondok pesantren Al-Ansor di daerah Air Besar Ambon.
Tepat pukul 02.00 WIT siang rombongan IDC tiba di Pondok Pesantren Al-Ansor yang terletak di atas bukit dan diasuh oleh Ustadz Abu Imam Tersebut. Usai Shalat berjamaah kami makan siang dan beristirahat sebentar.
Kemudian ba’da shalat ashar, Ustadz Abu Imam menyelenggarakan acara pengajian terbuka dengan mengundang para santri dan wali santri Pondok Pesantren Al-Anshor, sementara Ustadz Bernard Abdul Jabar didaulat untuk memberikan taushiyah.
Di antara ratusan jamaah santri dan wali santri yang hadir terlihat si kecil Fahrurrizal bin Darmin Saiman. Tanpa persiapan apapun, bocah berusia 8 tahun ini harus menjadi yatim ketika sang ayah, Darmin Saiman yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga tewas mengenaskan di perkampungan Kristen. Saat mengais nafkah sebagai tukang ojek, Darmin dibantai di perkampungan Kristen Gunung Nona Ambon. Jenazahnya yang penuh luka tusuk dan luka lebam tergeletak mengerikan di tempat sampah.
Ical, sapaan akrab Fahrurrizal, adalah santri kelas 2 SD Pondok Pesantren Al Anshor yang diasuh Abu Imam itu.
Usai momen taushiyah Ustadz Bernard, Ahmed Widad diberi kesempatan untuk menyampaikan dana bantuan umat kepada Fahrurrizal. Sebagaimana diketahui bersama, sejak dimuatnya berita Silaturrahim berjudul “Fahrurrizal bin Darmin Saiman: Anak Yatim Korban Kerusuhan Ambon Butuh Uluran Anda.” bantuan terus mengalir ke rekening IDC.
Bahkan bahkan salah seorang donatur IDC menghubungi redaksi, menyatakan niatan untuk mengasuh Fahrurrizal di Jakarta dan menyekolahkannya hingga selesai kuliah.
Relawan IDC pun menyampaikan keinginan salah seorang pembaca kepada keluarga almarhum Darmin. Melalui Ustadz Abu Imam, pihak keluarga menyampaikan rasa haru dan terima kasih, namun dengan berat hati Rita, janda almarhum Darmin tidak bisa melepas kepergian Fahrurrizal. Karena saat ini, hanya dialah satu-satunya pelipur lara dan kebahagiaan yang dimilikinya.
“Keluarga mengucapkan terima kasih, namun pihak keluarga keberatan kalau Ical harus jauh dari ibunya, karena ia anak semata wayang dan satu-satunya yang menjadi pelipur lara bagi ibunya setelah kepergian Darmin Saiman sang suami tercinta,” ujar Abu Imam mewakili pihak keluarga Ical.
...Orang boleh banyak datang ke rumah kami cuma untuk tanya-tanya, tapi kali ini Ustadz tidak salah bawa orang. Kami dan keluarga almarhum Darmin mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya, jazakumullah khairan kepada muhsinin IDC...
Sore itu disaksikan ratusan Jamaah, bantuan dari para donatur IDC untuk pendidikan Fahrurrizal yang terkumpul sebesar Rp. 23.000.000,- (dua puluh tiga juta rupiah) diserahkan. Sayangnya, Fahrizal hanya didampingi bibinya sore itu karena sang ibu masih bekerja dan baru pulang larut malam.
Dengan sangat terharu, Ustadz Abu Imam sangat mengapresiasi solidaritas dan ukhuwah islamiyah para donatur IDC. Keluarga juga mendoakan keberkahan para muhsinin, semoga diberi ganjaran pahala berlipat di dunia dan akhirat.
“Orang boleh banyak datang ke rumah kami cuma untuk tanya-tanya, tapi kali ini Ustadz tidak salah bawa orang. Kami dan keluarga almarhum Darmin mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya, jazakumullah khairan kepada muhsinin donatur IDC,” ujarnya.
Masa depan anak yatim ini masih jauh, jika untuk meniti jenjang hingga kuliah. Tentunya bantuan kepada anak yatim Ambon masih kami buka. [taz/ahmed widad]
CATATAN:
Bila pembaca yang budiman ingin membantu masa depan anak yatim Fahrurrizal dan anak-anak yatim lainnya di pesantren Al-Anshor, silakan menyalurkan dana melalui IDC dengan no rekening:
- BANK SYARIAH MANDIRI, no.rek: 0120043587 a.n. budi Haryanto;
- BANK MANDIRI, no.rek: 0060006012623 a.n. Budi Haryanto;
- BCA. no.rek: 6310230497 a.n. Budi Haryanto.
Demi kelancaran amanah, untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan dana lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 1.000 (seribu rupiah). Misalnya: Rp 5.001.000,- Rp 301.000,- Rp 501.000, dan seterusnya.
INFO:
- Kang Yopi (0878.9787.0467)
- Kangbud (0813.2058.2868).