Material Bangunan Siap Mengawali Pembangunan Rumah Guru Ngaji Cipatujah Tasik
Cipatujah, Infaq Dakwah Center (IDC)-- 2 Truk Pasir dan 8000 Bata Merah sudah tersedia di lokasi bedah Rumah Guru Ngaji korban banjir bandang sungai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Relawan IDC dengan dana awal 12,5 juta rupiah memesan bahan awal untuk kebutuhan pembangunan tersebut.
Jarak lokasi rumah dari jalan raya cukup jauh sekitar 700m dari jalan raya, mobil bak pick up tidak bisa masuk mengangkut material hingga depan rumah, jalanan kecil hanya muat roda empat kayu dan motor viar pun digunakan sebagai fasilitas memindahkan bahan material yang sudah di drop di pinggir jalan raya Cipatujah.
Bahan lainnya pun sudah dipesankan; Semen, paku-paku, dan bahan lainnya.
Sungguh menakjubkan, para warga sekitar turut membantu mengangkut bahan material dengan motor-motor mereka, mengangkut pasir dengan karung dinaikkan motor, selain itu batu bata merah sejumlah 8000 pcs mampu di pindahkan sedikit demi sedikit dengan motor milik seorang warga Jajaway, Cimangkak.
Alhamdulillah, semua Allah mudahkan dengan langkah kaki semua pihak yang terlibat, baik bantuan Tokoh Masyarakat, Kepala Dusun dan inisiatif warga yang turut peduli kepada salah seorang warganya yang juga aktif mengajarkan anak-anak mereka ilmu agama, "warga di sini hubungan kekerabatannya erat, sudah seperti saudara sendiri, gotong royong dan kerja bakti masih kuat," ungkap seorang kakek warga Jajajway kepada relawan IDC.
Selain pasir dan batu bata, kayu usuk dan bahan untuk pintu, jendela juga kusen sudah tersedia, para tukang dengan tanggap segera menggarap kayu tersebut.
USTADZ WAHYUDIN GURU MENGAJI ASET ISLAM
Di mata warga kampung Jajaway, Ustadz Wahyudin adalah sosok guru ngaji yang tulus berdakwah, bersahaja, sabar, penuh tanggung jawab, memiliki jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap dakwah.
Menurut Haji I’ing, tokoh masyarakat Jajaway, Ustadz Wahyudin adalah guru agama yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi. Ketika mushalla tempat mengajar anak-anak sudah tak lagi memadai, ia merelakan rumahnya digunakan untuk majelis taklim.
“Kegiatan rutinnya waktu malam dia mendidik anak-anak kami di masjid, karena di masjid tidak cukup tempat sehingga anak-anak yang kecilnya dibawa ke rumah. Kemudian siang harinya, dia juga mengajar di madrasah, mendidik anak-anak kami juga,” ungkapnya.
PEDULI BENCANA, AYO BANGUN RUMAH PENGAJIAN USTADZ WAHYUDIN
Beban musibah yang menimpa Ustadz Wahyudin dan para santrinya adalah beban kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya...” (HR Muslim).
Seberapa pun infaq yang diberikan untuk membangun rumah taklim Ustadz Wahyudin, semoga para donatur akan mendapat pahala 700 kali lipat (Al-Baqarah 261), diganjar dengan 700 onta pada hari kiamat (HR Muslim no 1892), dan membuka peluang masuk surga dari pintu sedekah (HR Bukhari no 1897 & Muslim no 1027).
Semoga dari setiap aktivitas dakwah dan majelis ilmu di rumah tersebut, pahalanya selalu mengalir kepada para donatur, sepadan dengan pahala orang yang mengajarkan ilmu yang didapat.
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR Muslim no. 1893).
Bunga-bunga kasih kepedulian kaum Muslimin sangat dibutuhkan untuk membantu pembangunan rumah dan majelis taklim Ustadz Wahyudin. Rumah ini sangat dibutuhkan warga setempat, agar kelak tumbuh menjadi generasi dakwah Islam.
Donasi program Bedah Rumah Ustadz Korban Banjir bisa disalurkan ke rekening IDC:
- Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri Syari’ah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BTN Syariah, No.Rek: 712.307.1539 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).
CATATAN:
- Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 8.000 (delapan ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.008.000,- Rp 508.000,- Rp 208.000,- Rp 108.000,- 58.000,- dan seterusnya.
- Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqDakwahCenter.com.
- VIDEO:https://youtu.be/TzplNgrBtcI
- INFO: 08122.700020.