Kecelakaan Kerja di Rumah Tahfizh, Jempol Tangan dan Kaki Arman Nyaris Putus. Ayo Bantu...!!

Jum’at sore menjadi hari yang menyedihkan bagi Pak Arman, Mesin potong baja ringan yang sedang di gunakan mata pisaunya terpental mengenai tangan dan kakinya, akibatnya ibu jari tangan dan kakinya mengalami luka sobek dan nyaris putus. Kartu KIS yang ia miliki ternyata tak dapat digunakan, sedangkan tagihan biaya operasi harus segera dibayar. Dibutuhkan dana sebesar 17 juta rupiah untuk melunasi biaya Rumah Sakit. Ayoo Bantu..!!

DEPOK, Infaq Dakwah Center (IDC) – Niat baik terkadang tak selalu berjalan sesuai harapan, jika Allah berkehendak memberikan ujian apapun bisa terjadi. Seperti yang dialami oleh Pak Arman (57), Ketika sedang membantu melanjutkan pembangunan Rumah Tahfizh Quran pada Jum’at (11/09/20), ia mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka serius pada jari tangan dan kakinya.

Menurut penuturan putranya, Muhammad, Kejadian bermula ketika Pak Arman akan melanjutkan pengerjaan bagian atap bangunan Rumah Tahfizh Qur’an pada siang hari usai shalat jum’at. Saat itu Pak Arman hendak memotong material baja ringan, Namun nahas saat mesin sedang digunakan mata pisaunya tiba-tiba terpental dan melesat cepat, karena dekatnya jarak antara ia dengan mesin membuat Pak Arman tak bisa menghindari pentalan mata pisau hingga akhirnya mengenai tangan dan kakinya.

"Setelah shalat jum'at bapak langsung pergi ke sini buat ngelanjutin pekerjaan" Jelas Muhammad kepada relawan IDC ditempat kejadian.

Tak lama kemudian terdengar teriakan di luar rumah, ternyata sang ayah sudah digotong oleh warga yang saat itu menolong.

"Tolong cepat nak kaki bapak putus, dengan suara rintih kesakitan, sontak saya kaget, ya gimana gak kaget saya melihat beliau kakinya sudah dibungkus tebal pakai kain sampai mata kaki" jelas muhammad

Akibat kejadian tersebut, Pak Arman mengalami luka parah, tangan kirinya sobek antara ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan ibu jari pada kaki kanannya nyaris putus karena sobekan yang cukup dalam.

Bermodal tawakal kepada Allah, Akhirnya keluarga membawa Pak Arman ke Rumah Sakit Terdekat yaitu RSUP Fatmawati Jakarta Selatan. Setibanya di RSUP Fatmawati Pak Arman tak langsung mendapat penanganan karena harus menunggu jadwal dokter bedah. Setelah menunggu sehari kemudian barulah Pak Arman mendapat tindakan operasi dan pemasangan pen pada jari kakinya yang nyaris putus.

"Alhamdulillah pada hari sabtu siang sekitar jam 2 bapak langsung ditangani oleh dokter." terang Muhammad.

UJIAN KEMBALI DATANG KARENA JAMINAN KESEHATAN TAK BERLAKU

Baru saja keluarga merasa tenang karena Pak Arman masih diberi keselamatan dan telah dilakukan tindakan operasi, Namun ujian kembali datan saat pihak Rumah Sakit mengabarkan bahwa jaminan kesehatan atau KIS yang dimiliki Pak Arman ternyata sudah tidak aktif dan tidak dapat digunakan sehingga tagihan biaya Rumah Sakit harus dibayar tunai.

Rincian biaya yang harus dibayar diantaranya biaya IGD sebesar 4.555.900,-, biaya operasi, obat-obatan dan rawat inap sebesar 13.360.300. Keluarga bingung harus cari kemana uang sebanyak itu apalagi tagihan harus dibayar secepatnya, lengkap sudah ujian yang dialami Pak Arman.

Saat dibesuk pada Senin, (14/09/20), Relawan IDC menyerahkan bantuan pengobatan sebesar 1 Juta Rupiah. Namun saat ini keluarga masih kebingungan mengingat tagihan biaya operasi dan obat-obatan yang cukup besar. Hingga berita ini ditulis biaya tagihan Rumah Sakit sudah mencapai Rp 17.916.200,- belum lagi biaya perawatan pasca operasi tentunya biaya akan terus bertambah selama jalani pengobatan.

SEMANGATNYA UNTUK DAKWAH DAN PENDIDIKAN

Rumah Tahfidz Quran yang sedang dibangun oleh Pak Arman ini merupakan gagasan dari putranya Indra yang peduli kepada santri didiknya yang sebelumnya belajar di Rumah Tahfidz Qur'an di Jawa Tengah yang kini kegiatan RTQ sudah terhenti karena dampak pandemi COVID-19.

Indra sendiri merupakan salah satu pendiri Rumah Tahfidz tersebut. Untuk meneruskan perjuangan dakwahnya agar para santri didiknya dapat terus belajar Indra dan ayahnya Pak Arman berinisiatif untuk membangun Rumah Tahfizh Qur’an di dekat rumahnya di kawasan Depok.

....Pak Arman berinisiatif untuk membangun Rumah Tahfizh Qur’an untuk meneruskan perjuangan dakwah....

Dengan menyewa lahan milik tetangga, keluarga Pak Arman membangun subuah bangunan semi permanen. Namun karena terbentur biaya, Rumah Tahfizh Quran ini terhenti pembangunannya karena tak mampu membayar tukang dan biaya material.

Meski usianya sudah hampir 60th, Namun semangat Pak Arman dalam dakwah dan pendidikan patut ditiru bagi kalangan muda, Segalanya yang ia miliki dipertaruhkan demi selesainya pembangunan Rumah Tahfizh Quran karena ia ingin secepatnya pembangunan selesai dan kegiatan cepat berjalan, Akhirnya dengan biaya minim seadanya ia pun mencoba melanjutkan kembali pembangunan bahkan ia rela ikut turun mengerahkan tenaganya dengan harapan apa yang telah diperjuangkan dapat bermanfaat bagi dakwah dan pendidikan islam.

INFAQ DARURAT PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM

Ujian berat yang menimpa Pak Arman adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya...” (HR Muslim).

Donasi untuk membantu pengobatan Pak Arman bisa disalurkan melalui program INFAQ DARURAT ke Rekening IDC:

  1. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  2. Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
  3. Bank Mandiri Syari’ah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  4. Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  5. Bank BTN Syariah, No.Rek: 712.307.1539 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  6. Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  7. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  8. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
  9. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
  10. Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).

CATATAN:

  • Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
  • Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqdakwahcenter.com.
  • Bila biaya pengobatan sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
  • Video: https://youtu.be/fwQvlWus35Y
  • Info: 08122.700020.

BERITA DETAIL:

Kecelakaan Kerja di Rumah Tahfizh, Jempol Tangan dan Kaki Arman Nyaris Putus. Ayo Bantu...!!