Atasi Air Keruh, Jamaah Mushalla Al-Mubarok Tasikmalaya Butuh Tandon Air, Ayo Bantu..!!

.

TASIKMALAYA, Infaq Dakwah Center (IDC)-- Memasuki bulan Zulhijjah 1441 H menjadi momentum berharga bagi warga Cisitu Kidul, Kalimanggis, Manonjaya Tasikmalaya yang menjadi jamaah Mushalla Al Mubarok Gunung Putri.

Kondisi mushalla dengan sumur tradisional yang ada airnya tidak bagus, keruh berwarna kecoklatan, jika musim kemarau warga sangat kesulitan untuk mengambil air dengan timba ember lantaran sumur menjadi dalam, airnya pun kering.

Untuk membangkitkan hidup berjamaah, warga pun berinisiatif membuat sumur bor, gotong royong antar warga pun dimulai, Selasa 30/6 di sekitar Mushalla Al Mubarok.

Dalam kesempatan tersebut Ustadz Entis Sutisna, pengurus DKM Mushalla Al Mubarok menyampaikan kondisi sumur tua, tradisionil, yang warga pun terkendala bersuci untuk ibadah shalat lantaran airnya tidak bagus.

"Upami sumur siuk caina awon aya cipeureuan, teras upami halodo nyiukna jeronya warga ngadamel sumur bor," kata Ustadz Entis, kepada Relawan IDC (kalau sumur tradisional (airnya diambil pakai ember, air kurang bagus, jika musim kemarau airnya dalam warga sulit menciduk air, akhirnya warga buat sumur bor).

Setelah pengeboran sumur, menurut ustadz Entis, warga jamaah Mushalla membutuhkan toren air, dan perlengkapan lainnya seperti pipa dan kran dan lainnya.

"Manawi tiasa ngabantos, di Mushalla peryogi toren, sareung perlengkapan nu sanesna, mugia tiasa ngabantos," (barangkali bisa bantu, Mushalla membutuhkan toren, dan perlengkapan lainnya, mudah mudahan bisa dibantu)," ungkap ustadz Entis.

..Sumur yang lama keruh kecoklatan, di musim kemarau warga makin kesulitan karena sumur dangkal cepat kering...

 

WAKAF TOREN MUSHALLA, TERUS ALIRKAN PAHALA

Mari berlomba-lomba dalam kebaikan dan wakaf. Semoga menjadi pahala yang berlipat-lipat dan terus mengalir tak terbatas umur, seiring banyaknya warga yang memanfaatkan wakaf tersebut untuk kemaslahatan umat:

اِذَا مَاتَ ابْنَ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يَنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدِ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim).

Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

“Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat” (HR Al-Bazzar dalam Musnadnya 7289, al-Baihaqi dalam Syuabul Iman 3449, dan yang lainnya. Al-Albani menilai hadis ini hasan).

GERAKAN WAKAF IDC:

  1. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3007 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC)
  2. Bank BNI Syariah, No.Rek: 705.339.431 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC)
  3. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.696.4037 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC)
  4. Bank BRI, No.Rek: 1105.0100.0395.309 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC)

INFO & KONFIRMASI : 08122700020